Salin Artikel

Untuk Tujuan Edukasi, Zohri Muncul Jadi Lakon Wayang Sasak

Di akhir cerita, muncullah wayang Zohri yang dibuat warna-warni, lengkap dengan video kemenangannya di kelir pertunjukan wayang yang memukau penonton.

Bayu Azmi, sang dalang muda dari SPWS, dengan lincah menceritakan kehebatan Lalu Muhammad Zohri melibas lawannya di kejuaraan dunia lari 100 meter U-20, kemudian mengharumkan nama Indonesia serta Lombok Utara.

“Ini dia pahlawan kita, muda, masih 18 tahun tapi sudah bisa membawa nama besar negara kita, Gumi Paer (Tanah Air) kita Indonesia...kita bangga padanya sebagai warga Lombok,” kata Amaq Baiq, tukoh panakawan yang dimainkan Bayu Azmi malam itu.

Penonton bersorak dan tertawa, karena dalam kelir (layar wayang) muncul wayang Zohri yang bisa berwarna. Dari kelir juga muncul video pertandingan Zohri di Finlandia, sehingga mereka yang belum menyaksikan tayangan itu bisa melihat momen kemenangan Zohri menjadi juara dunia lari 100 meter U-20.

Menurut Raden Sawinggih, tokoh masyarakat adat Desa Senaru, pertunjukan wayang yang menghadirkan cerita menjaga alam dan budaya sangat menarik dibarengi dengan inovasi dan informasi terkini pada masyarakat.

Lakon cerita yang ditampilkan adalah kehebatan Raden Piringadi dan Raden Badiwalam, tokoh kanan wayang Sasak, melawan kebrutalan dan kejahatan raksasa yang merusak hutan.

“Pesannya sampai, saya juga terbantu menyampaikan pesan tentang alam dan pahlawan penjaga hutan, apalagi ada inovasi dalam pertunjukan wayang, ini sangat membantu memberikan informasi bagi masyarakat di Senaru,” katanya, Kamis malam.

Dia juga menyukai pola interaktif yang ditawarkan oleh dalang, berdialog dengan penonton, tokoh masyarakat dalam menyampaikan pesan pesan baik.

Pertunjukan wayang dengan tema menjaga alam dan budaya tersebit digelar oleh Masyarakat Untuk Transparansi (SOMASI) NTB. Lakon wayang Zohri sengaja disisipkan sebagai apresiasi atas prestasinya.

"Melalui pertunjukan wayang. Kami ingin berpesan bahwa menjaga alam dan budaya di Lombok Utara yang akan membantu melahirkan Zohri-Zohri lainnya di Lombok Utara ini,” kata Supriyadi, Direktur SOMASI NTB.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/20/10195831/untuk-tujuan-edukasi-zohri-muncul-jadi-lakon-wayang-sasak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke