Salin Artikel

"Warga Mau Kok Diajak Sambut Api Asian Games di Jalanan"

Warga Dusun Candisingo, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta ini datang dengan semangat menyiapkan beberapa hal, di antaranya ponsel. 

Ia sudah membayangkan, ketika api Asian Games 2018 melintas, ia akan memotretnya dan menjadi bahan kenangan serta cerita bagi keluarganya. 

Namun kenyataan tak seindah harapan. Rombongan yang diyakini membawa api Asian Games melintas begitu saja di jalanan kampung mereka. 

"Padahal anak-anak di pinggir jalan juga sudah menunggu bawa handphone. Sudah disuruh foto. Tapi mau difoto yang mana," kata Heni, Rabu (18/7/2018).

Belasan kendaraan dalam pengawalan mobil polisi melintasi Jalan Ratu Boko, Bokoharjo, Sleman, sekitar pukul 14.15 dan 15.00. Konvoi itu masuk kawasan Candi Ratu Boko di Dusun Plempong.

Heni dan warga sekitar meyakini bahwa konvoi kendaraan itu membawa api Asian Games 2018 lantas mampir ke Candi Ratu Boko.

Konvoi belasan kendaraan terdiri dari mobil polisi, double gardan, bus, hingga truk. Tidak ada tanda menunjukkan konvoi membawa api sebab mereka melintas cepat baik di jalanan umum hingga di jalan kampung menuju candi.

Menurut Heni, warga antusias menyambut api Asian Games ini. Mereka tidak keberatan dimobilisasi untuk terlibat menyambut di jalanan desa sekalipun.

Namun sampai sekarang, mereka merasa minim informasi. Akibatnya, warga kecewa tidak bisa ikut memeriahkan kedatangan api Asian Games 2018.

"Padahal warga mau saja kok diperintah dan diajak menyambut di jalanan," kata Heni.

Hal serula juga diungkap Tuti, pemilik warung klontong di Jalan Ratu Boko. Menurutnya, Bokoharjo merupakan salah satu tuan rumah dimana api Asian Games 2018 singgah. Seharusnya, warga ikut antusias.

Ia sendiri mengaku baru tergerak setelah memeroleh informasi dari pemberitaan dan media sosial baru-baru ini.

Tanpa koordinasi yang baik, kedatangan api Asian Games 2018 di kampungnya pun tanpa sambutan warga di jalanan.

"Tadi ada anak-anak madrasah lewat. Saya tanya apakah habis siap-siap menyambut api Asian Games. Mereka bilang habis MOS (Orientasi Siswa Baru)," kata Tuti.

Pedagang angkringan di Jalan Piyungan Bokoharjo, Adi Supono mengatakan, warungnya jadi tempat beberapa warga yang menunggu api itu lewat. Mereka menunggu sambil makan di situ.

Adi mengatakan, perbincangan tentang api Asian Games 2018 antar pengunjung di warung itu simpang siur.

"Informasinya gini gitu (simpang siur). Katanya ada atlet yang akan lari sambil bawa obor, ada yang pakai mobil, tidak tahu yang benar mana," ucapnya.

Ia sendiri mengaku ikut bangga bila bisa melihat atlet Indonesia lewat sambil bawa obor. Menurutnya itu pemandangan langka bagi dirinya.

Ia sebenarnya ingin ikut memberi sambutan hangat bila benar sejak semula dikoordinir untuk ikut memberi sambutan.

"Sayang tidak bisa lihat dan ikut menyambut. Padahal ikut senang, kan berapa tahun sekali baru bisa lihat seperti ini," kata Adi.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/18/17580611/warga-mau-kok-diajak-sambut-api-asian-games-di-jalanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke