Salin Artikel

Saat yang Tua dan yang Muda Daftar Caleg di Pemilu 2019....

Para bacaleg itu terdiri dari beragam usia dan datang dari berbagai latar belakang profesi. Mereka membawa harapan dan impian besar di bidang politik sehingga memantapkan diri dengan mendaftar sebagai bacaleg.

Prayitno adalah salah satu bacaleg yang turut mendaftar tersebut. Dari sisi usia, pria yang berlatar belakang pensiunan PNS Dinas Pekerjaan Umum ini sudah cukup matang.

"Usia saya 63 tahun," ujarnya saat ditemui di kantor KPU seusai mendaftarkan diri sebagai bacaleg, Selasa.

Bagi dia, menjadi legislator adalah impian besar. Ada cita-cita yang hanya bisa direngkuh melalui jabatan ini, yaitu dia ingin bekerja dengan orientasi menghapus kemiskinan dan memajukan pendidikan.

Itu mengapa dia tetap bersemangat kembali mendaftarkan diri sebagai bacaleg meski sempat gagal pada pencalonannya pada Pileg 2014 yang lalu.

Pada Pileg yang lalu, dia sempat berhasil mengumpulkan suara yang cukup banyak, yaitu 860 suara. Saat itu dia juga berangkat dari Partai Nasdem dan berada di Daerah Pemilihan Kecamatan Mojoroto di Kota Kediri.

Dia enggan mengungkap persiapan finansialnya untuk kembali mencalonkan diri kali ini. Dia hanya menyebut semakin kerap terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial.

"Bersosialisasi saja," ujar pria yang sudah 7 tahun pensiun dari Dinas PU Kediri ini.

Caleg muda

Sementara itu, juga banyak bacaleg muda yang turut hadir untuk mendaftarkan diri. Batasan usia muda adalah sesuai ketentuan perundangan Pemilu yaitu minimal usia 21 tahun.

Salah satu bacaleg muda itu adalah Regina Nadya Suwono yang berusia 21 Tahun. Rere, panggilan akrabnya ini, mendaftar dari Partai PDI Perjuangan. Dia ada di Dapil 2 atau Kecamatan Kota Tengah.

Perempuan asli Kediri ini menempuh pendidikan mulai dari jenjang SMA hingga sarjana di luar negeri. Dia menamatkan SMA di Singapura dan meraih gelar sarjana di sebuah universitas di Australia.

"Saya (di Australia) jurusan Public Communication," kata Rere ketika ditemui usai pendaftaran.

Rere mengaku memutuskan menjadi legislator karena ingin membuktikan bahwa pemuda juga mampu mengelola pemerintahan.

Bahkan menurutnya pemuda mempunyai nilai plus yakni semangat, idealisme, serta relatif bersih dari praktik korupsi.

"Dengan idealisme dan semangat tinggi itu pemuda bisa mengubah bangsa," ujarnya berapi-api.

Melalui jalur legislasi itu pula dia mengaku nantinya akan fokus pada bidang kepemudaan dan isu-isu gender. Dia ingin menarik para pemuda potensial yang kini berada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.

"Pemuda kita banyak yang ada di luar negeri dan dimanfaatkan oleh negera tersebut. Saatnya kita ajak untuk membangun negeri," imbuhnya.

Kuota 30 kursi

Sebelumnya diberitakan, kantor KPU yang terletak di Jl.Jaksa Agung Suprapto itu, mulai pagi hingga siang, Selasa (17/7/2018), datang silih berganti partai yang datang untuk mendaftarkan bacaleg.

Berturut-turut partai yang datang adalah PKS, Partai Demokrat, Nasdem, PAN, PDI Perjuangan serta terakhir Partai Golkar yang hadir pada pukul 14.35 Wib.

Mereka ada yang datang dengan rombongan kecil, bahkan ada yang datang memakai kereta kelinci karena banyaknya anggota rombongan. Ini sebagaimana yang dilakukan oleh rombongan Partai Demokrat.

Banyaknya rombongan dengan warna kebesaran masing-masing partai itu menyebabkan pemandangan di kantor KPU cukup berwarna.

"Kita naik kereta kelinci sebagai simbol kebersamaan,"ujar Jaka Siswa Lelana Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kediri.

Rata-rata partai yang sudah mendaftarkan bacalegnya itu mengaku sudah mengirim bacaleg sesuai dengan ketentuan yang ada. Yakni berjumlah 30 orang sesuai dapil masing-masing. Begitu juga dengan kuota perempuan yang mencakup 30 persen.

Di Kota Kediri jumlah kursi yang diperebutkan mencapai 30 kursi. Jumlah ini cukup sedikit karena Kota Kediri hanya terdiri dari 3 Kecamatan atau 3 Daerah Pemilihan yakni Kecamatan Pesantren 9 kursi, Kecamatan Kota 9 kursi, serta Kecamatan Mojoroto 12 kursi. 

https://regional.kompas.com/read/2018/07/18/08403851/saat-yang-tua-dan-yang-muda-daftar-caleg-di-pemilu-2019

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke