Salin Artikel

5 Fakta Seputar Aksi Terduga Teroris di Mapolres Indramayu

SOLO,KOMPAS.com - Ancaman teroris masih mengintai jajaran kepolisian di Indonesia. Akhir pekan lalu, setidaknya ada 7 terduga teroris diamankan oleh Tim Densus 88 Anti Teror di Jawa Barat.

Kemarin, pada hari Minggu (15/7/2018) 02.35 WIB, dua terduga teroris mencoba menyerang Mapolres Indramayu, Jawa Barat. Keduanya mencoba menerobos penjagaan polisi dengan menggunakan kendaraan bermotor jenis matic dan menyerang petugas.

Petugas yang berjaga berhasil menghindar dan mencoba melumpuhkan dengan tembakan ke arah pelaku. Namun, pelaku justru melemparkan sebuah panci yang diduga berisi bahan peledak.

"Kedua orang tidak dikenal tersebut melaju cepat menerobos masuk sambil mengejar anggota yang berseragam. Namun, dengan sigap orang tak dikenal tersebut dapat dihindari," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal, Minggu (15/7/2018).

Berikut ini 5 fakta menarik seputar aksi teror di Mapolres Indramayu:

1. Pelaku adalah suami istri

Polisi menyebutkan bahwa kedua pelaku, GL dan AN, adalah pasangan suami isteri.

Sebelumnya, kedua orang ini disebutkan naik motor bolak-balik di depan Mapolres Indramayu dengan lampu motor dimatikan.

Saat keduanya mencoba menerobos masuk Mapolres, petugas langsung menembak. GL yang mengemudikan sepeda motor tertembak di bagian dada kanan.

2. Lempar panci diduga berisi bom tetapi tidak meledak

Para pelaku lantas berbalik arah menuju gerbang keluar Mapolres Indramayu dan melemparkan satu panci ke arah penjagaan Polres dan melarikan diri.

Panci yang diduga berisi bahan peledak lantas dilakukan pengecekan oleh Jibom Gegana Polda Jabar. Tak ada ledakan saat kejadian.

3. Satu terduga teroris kritis

Setelah ditembak, salah satu terduga teroris yang menyerang Mapolres Indramayu kritis. Dia dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu setelah terkena tembakan polisi.

"Satu dari orang tak dikenal tersebut baru saja dapat ditangkap. Saat ini sedang kritis di rumah sakit karena mengalami luka tembak," ujar Iqbal.

 

4. Anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD)

Dari hasil penyelidikan, polisi menyebutkan bahwa pasangan suami istri ini merupakan bagian dari jaringan JAD Haurgeulis di Kabupaten Indramayu.

"Para terduga teroris yang melakukan aksi penyerangan dan aksi bom bunuh diri di Mako Polres Indramayu adalah kelompok JAD Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Minggu.

5. 25 terduga teroris dalam sebulan

GL dan AN adalah dua dari 7 terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri selama Sabtu (14/7/2018) hingga Minggu. Lima terduga teroris lainnya yang ditangkap di lokasi berbeda berinisial AS, M, AR, IM dan MKD.

Dari penangkapan 7 terduga teroris tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua buah panci, bahan peledak, celurit, belati, dan ponsel dari tangan para pelaku.

Dalam sebulan terakhir di wilayah Jawa Barat, polisi sudah mengamankan 25 terduga teroris di Jawa Barat, beberapa di antaranya ditembak mati karena mencoba melawan petugas.(Fadlyanto Sugiono/Yoga Sukmana)

https://regional.kompas.com/read/2018/07/16/12321061/5-fakta-seputar-aksi-terduga-teroris-di-mapolres-indramayu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke