Salin Artikel

Suami Istri Tewas Tertimbun Longsor Batu Bara di Muara Enim

Peristiwa nahas itu bermula saat mereka sedang memasukkan batu bara ke dalam karung di lokasi tambang.

Setelah dijejerkan setinggi 10 meter, tumpukan batu bara di dalam karung itu mendadak ambruk hingga menimpa keduanya.

Hermi pun tewas di lokasi kejadian, sementara Rahmi meninggal saat akan dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan. Kejadian ini tak dilaporkan ke polisi.

Namun, jajaran Polres Muara Enim tetap menyelidiki kasus tersebut.

Kapolsek Tanjung Agung AKP Tamimi ketika dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/7/2018) sore kemarin tersebut. Namun pihaknya tidak menerima laporan tersebut dari keluarga.

“Anak korban sudah menandatangani surat agar tidak dilakukan otopsi dan tidak menempuh jalur hukum, karena tambang itu milik keluarga mereka sendiri. Tapi kita tetap selidiki penyebab kematian korban," kata Tamimi, Kamis (12/7/2018).

Menurut Tamimi, lokasi kejadian merupakan tambang rakyat yang digarap secara tradisional. Luasnya seperempat hekater dan di sana banyak dijumpai tambang serupa.

“Tambang di sana digarap perorangan. Kami tidak bisa menyebutkan ilegal atau tidak, karena memang sudah lama dikelola warga secara pribadi dan di lahan mereka sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, jenazah Hermi dan Rahmi telah dikebumikan oleh keluarga mereka tak jauh dari kediaman korban. Keduanya meninggalkan enam orang anak.

“Pihak dari pemilik tambang bertanggung jawab semua kepada keluarga,” jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/12/23071311/suami-istri-tewas-tertimbun-longsor-batu-bara-di-muara-enim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke