Salin Artikel

Hujan Deras Seharian, RSUD Chasan Boesoerie Ternate Kebanjiran

Pantauan Kompas.com, sejumah kelurahan di dalam kota Ternate yang dilanda banjir diantaranya Kelurahan Bastiong, Mangga Dua, Tanah Tinggi dan Maliaro. Kelurahan Bastiong sendiri merupakan wilayah langganan banjir jika intensitas hujan tinggi. 

RSUD Chasan RSUD Chasan Boesoerie Ternate, Maluku Utara, merupakan salah satu sarana publik yang terkena dampak banjir kali ini. 

Sejumlah petugas kebersihan RSUD Ternate mengaku, selama ini jika hujan deras ruangan tidak kemasukan air, namun kali ini terbilang cukup parah.

“Baru kali ini hujan, kebanjiran seperti ini. Sejumlah ruangan kemasukan air, paling parah di ruang operasi bahkan di pavilium juga air masuk,” kata Jul, salah satu petugas kebersihan.

Meski demikian, masuknya air banjir tidak mengganggu pasien yang sementara dirawat. “Tidak ada pasien yang dipindahkan, semuanya masih di ruang perawatan masing-masing,” katanya.

Menurutnya, banjir itu disebabkan selain tingginya intensitas hujan, juga akibat banjir kiriman sungai di Kelurahan Maliaro. Dua hal itu menyebabkan saluran air di RSUD tersebut tidak mampu besarnya debit air hingga meluap.

“Ini karena tidak ada saluran air induk, air ini masuk berasal dari saluran air di jalan depan rumah sakit. Itu kecil sehingga jika hujan deras air meluap dan masuk ke rumah sakit,” katanya.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com warga yang rumahnya dilanda banjir di sekitar RSUD hingga pagi tadi masih terlihat melakukan bersih-bersih sisa lumpur semalam. 

Cuaca buruk

Bangunan lain yang terkena dampak banjir yaitu SD Islamiyah 2 dan SD Islamiyah 5 di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan. Kedua sekolah yang memiliki satu pintu masuk itu, pagarnya jebol akibat dihantam banjir.

“Memang banjir kali cukup parah, biasanya kalau hujan air hanya di halaman sekolah tapi kali ini masuk ke semua ruangan kelas,” kata Ibu Ati, salah satu pengajar, Jumat (6/7/2018).

Menurutnya, banjir tersebut disebabkan luapan saluran air yang berada di halaman sekolah tidak mampu menampung besarnya debit air sehingga meluap hingga merusak pagar sekolah. “Tadi malam dengar derasnya air itu seperti tsunami bergemuruh,” katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Maluku Utara mengeluarkan status waspada potensi hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir selama tiga hari, dari 5-7 Juli 2018.

Untuk itu, masyarakat Maluku Utara termasuk di Kota Ternate diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/06/14000001/hujan-deras-seharian-rsud-chasan-boesoerie-ternate-kebanjiran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke