Salin Artikel

Paus Sperma dengan Luka di Sekujur Tubuh Terdampar di Sabu Raijua

Bangkai paus tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan yang bernama Kornelius Mangngi Edo (50).

Kasubag Humas Polres Kupang Iptu Simon Seran mengatakan, bangkai paus telah dievakuasi oleh warga yang dibantu oleh polisi, petugas BPBD dan petugas dari Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang.

Kejadian penemuan paus itu, lanjut Simon, bermula ketika Kornelius sedang melepas pukat di sekitar pantai Keppo Desa Halapaji.

"Saat itu, dia (Kornelis) melihat paus tersebut dan menginformasikan kepada warga sekitar. Saat itu, kebetulan Kepala Desa Halapaji, Eilogo Djamma Damu sedang berada di pantai, sehingga langsung menginformasikan kepada Camat Liae," ucap Simon, Rabu sore.

Camat Liae lalu menyampaikan informasi tersebut kepada BPBD dan BKKPN Kupang untuk dilakukan evakuasi.

Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji mengatakan, mamalia jenis paus sperma itu memiliki panjang 9,8 meter.

"Saat diperiksa oleh empat orang tim dari BKKPN, terdapat luka di bagian atas badan sampai ke pangkal ekor dan sudah mengeluarkan bau," imbuhnya.

Menurut Ikram, bangkai paus yang sempat terlihat mengapung di laut kemudian ditarik ke bibir pantai dan selanjutnya dilakukan ritual adat oleh masyarakat desa setempat.

"Sesuai kepercayaan masyarakat, paus memiliki hubungan sosiologi dengan masyarakat setempat," tuturnya.

Evakuasi bangkai dan penguburan paus akan dilakukan dengan alat berat oleh BPBD Sabu Raijua yang saat ini telah berada di lokasi.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/04/16381991/paus-sperma-dengan-luka-di-sekujur-tubuh-terdampar-di-sabu-raijua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke