Salin Artikel

Meletus Pertama pada 1808, Ini Catatan Letusan Gunung Agung

Aktivitas Gunung Agung dalam setahun terbilang aktif, dengan beberapa kali mengeluarkan letusan.

Ditilik dari sejarahnya, Gunung Agung pertama kali meletus pada 1808. Ini sekelumit ceritanya...

Letusan Gunung Agung

Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian 3.031 mdpl, yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Gunung Agung mempunyai kawah yang besar dan dalam.

Selain itu, bentuknya yang mengerucut terdiri atas lava dan abu vulkanik. Oleh karena itu, dikategorikan sebagai gunung berapi tipe stratavolkano.

Asap dan uap air kadang dikeluarkan oleh tipe gunung seperti ini.

Gunung Agung pertama kali meletus pada 1808. Saat itu, Gunung Agung mengeluarkan abu dan batu dengan jumlah yang banyak ke luar.

Letusan selanjutnya terjadi 13 tahun kemudian, yaitu tahun 1821. Letusan kedua ini dikategorikan normal dan jangkauan letusan tak seluas pada 1808.

Setelah letusan itu, aktivitas Gunung Agung kembali normal.

Letusan kembali terjadi pada 1963. Dampak letusan ini luar biasa. Sebelumnya, terjadi gempa yang terdengar dari wilayah di sekitar Gunung Agung.

Tragedi berawal pada 20 Februari 1963 saat Gunung Agung mengeluarkan asap teba. Pada 17 Maret 1963, tinggi awan letusan mencapai klimaksnya.

Hujan abu dan kerikil mulai turun dari arah kawah ke permukiman warga sekitar.

Aktivitas ini baru berhenti berbulan-bulan kemudian, tepatnya Januari 1964. Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut adalah sekitar 1.148 orang meninggal dunia dan 296 orang mengalami luka-luka.

Pada 2017, aktivitas Gunung Agung kembali aktif, dengan peningkatan seismik dan gemuruh.

Status normal dinaikkan menjadi waspada. Warga di sekitar Gunung Agung juga mulai dievakuasi.

Puncaknya, pada 22 September 2017, status Gunung Agung dinaikkan dari siaga menjadi awas.

Intensitas gempa vulkanik terjadi ratusan kali hingga Oktober 2017.

Letusan freatik juga terjadi pada sekitar gunung tersebut. Sampai akhirnya semburan abu vulkanik sampai 7,5 kilometer ke arah utara-timur laut, tenggara, dan selatan-barat daya.

Letusan tercatat sampai 3 kali dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak kawah.

Letusan ini disertai lontaran lava pijar sejauh 2 km yang menyebabkan kebakaran di sekitar puncak dan lereng gunung.

Menurut rekaman seismograf di pos pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, pada erupsi pertama, gempa letusan berlangsung 3 menit 47 detik dengan amplitudo maksimum 18 mm.

Kolom abu teramati setinggi 1.000 m dan 700 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung diminta waspada terhadap potensi bahaya dari aliran lahar.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/03/16410061/meletus-pertama-pada-1808-ini-catatan-letusan-gunung-agung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke