Salin Artikel

"Tak Elok Kalau NU Pecah Hanya karena Urusan Pilkada..."

Ma'ruf mengatakan, sejak awal dirinya telah meminta dua pasangan calon ini untuk bersikap fair. Apalagi, keduanya merupakan kader Nahdlatul Ulama.

"Jangan ada manipulasi, jangan sampai ada kecurangan. Setelah ada keputusan resmi KPU, siapa pun yang menang dan kalah harus sama-sama menerima," ucap Ma'ruf, Senin (2/8/2018).

Rois 'Aam PBNU ini juga meminta kepada kandidat yang kalah bisa menerima dengam legawa sehingga tidak ada dendam kesumat satu sama lain.

Dia meminta Khofifah dan Gus Ipul menghormati hasil keputusan resmi KPU dan memberikan semua aspirasi kepada kandidat gubernur terpilih untuk memimpin Jawa Timur 5 tahun ke depan.

Ma'ruf juga berpesan agar siapapun kandidat yang menang bisa memegang dan menjaga amanat rakyat. Sebab, di masa lalu masih banyak gubernur, bupati, dan wali kota, tidak bisa menjaga amanat yang diberikan rakyat.

"Jangan sampai setelah resmi menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, justru malah mengecewakan rakyatnya," ungkap Ma'ruf.

Sebelumnya, dia mengaku kecewa karena Khofifah dan Gus Ipul yang adalah kader NU sama-sama maju memperebutkan Jatim-1. Tetapi semuanya sudah terjadi, Ma'ruf pun tidak lagi mau mempersoalkan hal tersebut.

"Sudah terjadi dan sama-sama maju, ya, mungkin bagus juga. Karena yang menang NU dan yang kalah juga pasti NU," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya merasa wajib untuk mendinginkan suasana pasca-Pilkada di Jawa Timur. Jangan sampai menang-kalah ini dijadikan sebagai sumber konflik antar kandidat.

"NU membutuhkan keutuhan dan kerja bareng serta saling menopang. Tidak elok kalau hanya urusan Pilkada saja, NU jadi pecah," pungkas Ma'ruf.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei, pasangan nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul atas pasangan nomor urut 2 Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Pada hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya, pasangan Khofifah-Emil unggul dengan perolehan suara sebesar 53,36 persen.

Sementara itu, pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno mendapat 46,64 persen suara. Angka itu dengan jumlah sampel suara yang masuk sebanyak 100 persen. Rekapitulasi perolehan suara di KPU baru akan tuntas dan diumumkan pada 9 Juli mendatang.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/03/07000061/-tak-elok-kalau-nu-pecah-hanya-karena-urusan-pilkada--

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke