Salin Artikel

Golput Pilkada Kota Bengkulu Capai 45 Persen

"Angka partisipasi pemilih pada Pilwakot Bengkulu 2018, rendah hanya 140.000 atau 55 persen dari 230.169 jiwa," kata Zaini, Jumat (29/6/2018).

Secara pasti ia tak mengetahui penyebab tingginya golput. Ia menduga tingginya golput karena libur sekolah, sehingga pemilih masih banyak berada di luar kota.

Zaini mengatakan, KPU Kota Bengkulu termasuk para paslon telah maksimal mensosialisasikan pilkada kepada masyarakat, terutama pada calon pemilih yang masuk DPT.

Golput Versi Bawaslu

Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu, Parsadaan Harahap mengatakan, ada tiga indikator menurunnya angka partisipasi atau golput, yakni ideologis, teknis, dan pragmatis.

Ketiganya memiliki alasan yang sangat kuat, sehingga pemilih tidak mau memanfaatkan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak 2018.

"Angka golput pilkada mencapai 45 persen ini menjadi catatan tersendiri untuk kami melakukan evaluasi," ucap Parsadaan di Bengkulu, Kamis (28/6/2018).

Kalangan yang mengambil sikap golput ideologis, menurut Parsadaan, memiliki alasan personal dan melihat tidak ada calon yang cocok dan pas untuk dipilih.

Golput teknis, berkaitan dengan pemutakhiran data. Ada yang masuk dalam DPT, tapi orangnya sudah tidak berdomisili di suatu tempat. Sebaliknya, ada warga baru yang tidak masuk DPT, sehingga tidak bisa memilih.

Menurut dia, golput terbanyak saat pilkada kemarin, adalah golongan pragmatis.

Ini menjadi fenomena politik transaksional, sebab mereka berharap mendapatkan sesuatu saat akan mencoblos ternyata gagal.

Sebab, fenomena politik uang tidak sampai kepada para pemilih pragmatis ini.

Hingga saat ini KPU masih merekapitulasi dan akan diplenokan pada 5 Juli 2018. Saling klaim kemenangan saat ini masih terjadi antara pasangan Helmi Hasan-Dedi Wahyudi dengan pasangan Patriana Sosialinda-Mirza.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/29/20164351/golput-pilkada-kota-bengkulu-capai-45-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke