Unik, Petugas KPPS TPS 16 Kelurahan Gandekan Solo Pakai Seragam SD

Para petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) TPS 16 tersebut semuanya memakai seragam sekolah dasar (SD).

Mereka memakai seragam lengkap, atasan putih dan bawahan merah. Mereka juga memakai topi, dasi dan sepatu layaknya siswa sekolah.

Para pemilih yang datang untuk menggunakan hak pilihnya mencoblos calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023 pun heran ketika melihat petugasnya berseragam SD.

"TPS-nya unik. Zaman sekarang masih ada anak-anak muda yang kreatif seperti ini. Semua petugasnya memakai seragam SD," cetus Riski (23), warga RT 003, Kelurahan Gandekan, seusai menggunakan hak pilihnya di KPPS TPS 16, Kelurahan Gandekan, Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut dia, petugas KPPS TPS 16 dengan memakai seragam sekolah tersebut baru pertama kali di Kelurahan Gandekan. Pasalnya, di pesta demokrasi lima tahunan Pilpres 2014 lalu, belum ada petugas TPS yang memakai seragam SD.

"Iya, menarik karena sebelumnya pagi itu saya sudah dikirim WA (WhatsApp) ada TPS unik nih. Makanya, saya datang ke sini untuk mencoblos," kata Riski tertawa.

Ketua KPPS TPS 16 Kelurahan Gandekan, Ardes Widianto menjelaskan, secara filosofi seragam SD tersebut menggambarkan bentuk kepolosan dan kejujuran seorang anak SD. Alasan itulah yang melatarbelakangi mereka untuk memakai seragam sekolah.

"Kami menjaga itu (kejujuran). Sebagai petugas KPPS kita harus jujur, adil dan sebagainya," kata Ardes.

Seragam sekolah yang mereka pakai tersebut, kata Ardes, sempat mendapatkan penentangan dari warga. "Petugas KPPS TPS kok memakai celana pendek," ungkap dia.

Namun demikian, dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut karena telah meminta izin kepada panitia pemungutan suara (PPS) dan diperbolehkan.

"Kita sudah meminta izin PPS malah diperbolehkan untuk memakai seragam sekolah karena unik," tambah dia.

Di KPPS TPS 16 Kelurahan Gandekan ada sebanyak 502 jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Hingga pukul 10.45 WIB, sudah ada 300-an warga yang datang ke TPS tersebut untuk menggunakan hak pilihnya.

"Kita memakai seragam SD juga untuk menarik perhatian dan antusiasme warga untuk datang ke TPS," beber dia.