Salin Artikel

Survei SSC: 99 Persen Pemilih Pilkada Jatim Akan Terima "Serangan Fajar"

Salah satu fokus surveinya adalah memotret perilaku pemilih menghadapi politik uang menjelang pencoblosan atau "serangan fajar".

Hasilnya hanya 0,9 persen responden menegaskan tidak akan menerima "serangan fajar" karena tidak setuju politik uang. Sementara 99,1 persen responden akan menerima "serangan fajar" dengan berbagai alasan.

Dari jumlah persentase, responden penerima "serangan fajar", 11,3 persen mengaku akan mencoblos pasangan calon sesuai permintaan pemberi "serangan fajar".

"Ini bukti bahwa politik uang tidak lagi efektif di Pilkada Jatim, karena toleransinya hanya 11,3 persen," kata Moh Edy Marzuki, peneliti SSC, Jumat (22/6/2018).

Dari kelompok penerima "serangan fajar" tersebut, kata Edy, ada yang disebutnya sebagai kelompok pragmatis, yakni penerima akan memilih pasangan calon yang memberinya uang dengan nominal paling tinggi. Kelompok ini persentasenya 13,5 persen.

Sebanyak 47,4 persen responden mengaku akan menerima, namun sama sekali tidak akan mengubah pilihan yang sudah mereka tentukan sebelumnya.

"29,6 persen dari kelompok ini yakin bahwa si pemberi uang akan korupsi untuk balik modal apabila terpilih kelak," jelasnya.

Edy menyimpulkan, pemberian sembako dan uang masih diinginkan oleh publik, namun praktik politik uang harus hati-hati karena efektifitasnya rendah dalam mendulang suara.

"Kecerdasan politik publik Jatim sudah mulai meningkat, kalau tidak tepat sasaran justru akan jadi bumerang," jelasnya.

Survei SSC dilakukan dengan metode multistage random kepada 1.070 responden pada 4-13 Juni 2018 di 38 kabupaten dan kota di Jatim. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error kurang lebih 3 persen.

Sebagai bentuk kendali mutu, survei ini di lengkapi dengan spot check, callback hingga intensive control. 

https://regional.kompas.com/read/2018/06/22/19293321/survei-ssc-99-persen-pemilih-pilkada-jatim-akan-terima-serangan-fajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke