Salin Artikel

Terdampak Abu Merapi, Stupa Candi Borobudur Belum Perlu Ditutup

Kepala Seksi Konservasi BKB, Iskandar M Siregar, menjelaskan sebaran abu yang sampai ke cagar budaya dunia tersebut masih relatif tipis, sehingga dinilai belum perlu ditutup dengan plastik terpaulin.

"Berdasarkan hasil rapat dan evaluasi, stupa belum akan ditutup, karena abu yang sampai sini (candi Borobudur) relatig tipis sekali, kalau tidak diperhatikan banget tidak kelihatan," jelas Iskandar, dihubungi Rabu (23/5/2018).

Menurutnya, sejauh ini abu yang menempel di stupa candi masih bisa dibersihkan dengancara disapu seperti biasa.

"Abunya sangat tipis, jadi masih bisa disapu saja, tanpa pakai air," ungkap Iskandar.

Dijelaskan, abu vulkanik memiliki sifat asam yang dapat mempercepat proses pelapukan batu candi tersebut, terlebih usia batu andesit candi sudah berusia ratusan tahun.

"Abu vulkanik memilik keasaman tinggi, bisa mempercepat pelapukan batu. Kalau mengendap juga bisa menutup aliran air di sistem drainase di bawah candi, akibatnya bisa bocor," jelasnya.

Adapun penutupan stupa candi dengan terpaulin baru akan dilakukan jika kondisi sudah darurat, atau ketika aktivitas gunung Merapi meningkat. Penutupan pernah dilakukan ketika erupsi tahun 2010 dan erupsi gunung Kelud, Jawa Timur, 2014 silam.

"Sejauh ini kami terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan BPPTKG sehingga mengetahui kondisi terbaru Gunung Merapi," katanya.

Meski demikian, BKB telah melakukan antisipasi sebagai bagian dari SOP upaya mitigasi bencana, yakni dengan menyiapkan sebanyak 73 terpaulin, terdiri dari 72 terpaulin untuk stupa kecil dan 1 untuk stupa induk.

Seluruhnya telah ditempatkan dekat dengan candi sehingga sewaktu-waktu dapat dipasang jika terjadi hujan abu. 

https://regional.kompas.com/read/2018/05/23/15483321/terdampak-abu-merapi-stupa-candi-borobudur-belum-perlu-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke