Salin Artikel

Penembak Mobil Pejabat di Surabaya: Saya Benar-benar Menyesal...

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ali Prakosa kembali menanyakan apakah sebelum kejadian, Royce memang berhasrat untuk datang ke rumah korban.

Royce menuturkan bahwa awalnya dia berniat pergi ke rumah temannya, Michael, di Perumahan Puri Kencana.

Namun, setelah tiba di tempat itu, dia tiba-tiba teringat punya masalah dengan Ery Cahyadi hingga kemudian memutuskan mendatangi rumahnya.

“Saat itu saya menembak mobil Ery sebanyak 11 kali. Saya benar-benar menyesal melakukan itu,” ungkapnya dalam sidang.

Royce menjalani sidang setelah seorang psikiater memberikan keterangan sebagai saksi.

Psikiater dari RS Bhayangkara, dr Agnes Martaulina Haloho SpKJ, yang dihadirkan oleh kuasa hukum terdakwa menyebutkan bahwa Royce menderita gangguan jiwa yang disebut gangguan afektif bipolar.

“Terdakwa diketahui menderita gangguan ini setelah kejadian penembakan itu. Dia dibawa oleh penyidik dan keluarga ke RS Bhayangkara,” tutur Agnes di dalam sidang.

Agnes mendiagnosis bahwa ada gangguan pada terdakwa berupa mood yang selalu berubah dan daya realita yang tak stabil sehingga terkadang emosinya bisa meledak.

“Ketika sidang, kondisi jiwa terdakwa tetap stabil karena sudah diberi obat,” katanya.

Sementara itu, jaksa tidak mau bertanya pada saksi ini karena saksi tak bisa menunjukkan surat tugas pada persidangan ini.

“Mohon maaf, saya tak akan bertanya pada saksi,” katanya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Setelah Tembaki Mobil Pejabat Pemkot Surabaya, Royce Kena Gangguan Jiwa

https://regional.kompas.com/read/2018/05/22/10000011/penembak-mobil-pejabat-di-surabaya--saya-benar-benar-menyesal-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke