Salin Artikel

Ramadhan, BI Kediri Ingatkan Warga Utamakan Ibadah daripada Belanja

"Berbelanja secukupnya, tidak berlebihan," ujar Djoko Raharto, kepala BI Perwakilan Kediri, Senin (21/5/2018).

Selain itu, BI juga mengimbau agar penukaran uang baru dilakukan berdasarkan kewajaran mengacu pada kebutuhan. Bukan menurut pemenuhan kebutuhan belanja.

"Penukaran uang dilakukan di tempat yang resmi untuk menghindari praktik jual beli dan potensi uang palsu," imbaunya.

Untuk kebutuhan uang baru ini, BI Kediri telah menyiapkan Rp 7,2 triliun. Uang baru itu dengan rincian Rp 6,9 triliun untuk pecahan besar serta Rp 300 miliar untuk pecahan kecil.

Pecahan besar meliputi lembaran nominal Rp 50.000 dan Rp 100.000. Sedangkan pecahan kecil mulai Rp 20.000 ke bawah.

Djoko Raharto mengatakan, proyeksi outlaw atau kebutuhan masyarakat itu meningkat jika dibandingkan dengan realisasi ouflow pada Ramadhan tahun lalu. Pada tahun 2016 dan 2017, realisasinya sekitar Rp 5,7 triliun dan Rp 6,4 triliun.

Setiap penukaran itu, BI membatasi jumlah nominal penukaran maksimal sebesar Rp 3.700.000 per kepala. Penukaran itu untuk pecahan kecil mulai Rp 2.000 sampai Rp 20.000.

Masa penukaran akan dilakukan serentak se Jawa Timur pada 28 Mei dan 31 Mei serta 5 dan 7 Juni. Penukaran ini berlaku di seluruh bank umum dengan pembatasan jumlah antrean sehari 50 nomor antrean.

Selain itu, penukaran juga bisa dilakukan melalui pelayanan kas keliling yang ada di masing-masing daerah. Bahkan penukaran juga bisa dilakukan saat operasi pasar murni ataupun kas keliling yang digelar di kantor pemerintahan tertentu.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/21/20563581/ramadhan-bi-kediri-ingatkan-warga-utamakan-ibadah-daripada-belanja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke