Salin Artikel

Kapolri: Fenomena Bom Bunuh Diri oleh Wanita Bukan yang Pertama

"Fenomena bunuh diri wanita ini bukan yang pertama, tetapi ini yang berhasil," kata Tito dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (14/5/2018).

Tito mengingatkan, pada 2017, Polri menghentikan dan mencegah serangan bom bunuh diri dari seorang perempuan bernama Novi di daerah Jawa Barat. Saat itu, Novi berencana menyerang Istana di Jakarta.

Novi ditangkap dalam keadaan hamil. Menurut Tito, saat itu, dia juga berencana bunuh diri.

Novi kemudian dibawa ke Rutan Mako Brimob. Beberapa bulan kemudian, kata Tito, di melahirkan bayi.

"Yang menolong dan mengurus Novi dan bayinya adalah Sulastri, Polwan yang dipukuli. Dia (Novi) juga ditahan di rutan," ucap Tito.

Menurut Tito, fenomena serangan bunuh diri oleh wanita juga bukan pertama kali di dunia. Dia nyebut hal itu pernah terjadi di Srilanka dan India.

"Di Siria dan Irak, beberapa wanita juga melakukan aksi," ujarnya.

Dalam serangan bom bunuh diri di GKI di Jalan Diponegoro, Surabaya, diketahui pelakunya adalah seorang perempuan bernama Puji Kuswati.

Dia membawa serta dua putrinya yang berusia 12 tahun dan 9 tahun. Ketiganya dinyatakan tewas.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/14/12404131/kapolri-fenomena-bom-bunuh-diri-oleh-wanita-bukan-yang-pertama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke