Salin Artikel

Lokasi Ledakan Bom Surabaya dalam Peta

"Aksi teror ini terlihat terorganisasi dengan baik, dilakukan dengan melibatkan kelompok atau banyak individu dan direncanakan sejak jauh hari," ujar Harits kepada Kompas.com, Minggu siang.

Meski demikian, kepolisian menyatakan, pelaku serangan terorisme ini hanya sel-sel kecil dan bukan organisasi besar.

Berikut peta lokasi tiga gereja yang menjadi korban ledakan bom, dilihat dari jarak lokasi dan waktu yang beruntun di antara ketiga serangan.

Peta interaktif ini memuat peta dan keterangan. Untuk mendapatkan data utuh, peta dapat di-scroll ke atas dan bawah, selain bergeser (slide) ke kanan dan kiri.

Presiden Joko Widodo langsung terbang ke Surabaya. Dalam pernyataannya yang disiarkan langsung oleh Kompas TV, Presiden menyatakan serangan terorisme ini sebagai tindakan biadab yang tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.

"Agama apa pun tidak ada yang membenarkan tindakan seperti ini," tegas Presiden dari Surabaya.

Meski demikian, baik Presiden, kepolisian, maupun tokoh masyarakat meminta kejadian ini tak menjadikan bangsa Indonesia terjebak narasi tujuan para pelaku. Polisi juga meminta masyarakat tak menyebarluaskan gambar dan video dari lokasi kejadian, karena hal itu dapat memenuhi tujuan pelaku untuk menyebarkan teror.

Pengamat terorisme dari The Community Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menduga kuat serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi, terorganisasi dengan baik. "Aksi teror ini terlihat terorganisasi dengan baik, dilakukan dengan melibatkan kelompok atau banyak individu dan direncanakan sejak jauh hari," ujar Harits kepada Kompas.com, Minggu siang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Bom Surabaya Terorganisasi dengan Baik", https://nasional.kompas.com/read/2018/05/13/15492801/pengamat-bom-surabaya-terorganisasi-dengan-baik.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/17512651/lokasi-ledakan-bom-surabaya-dalam-peta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke