Salin Artikel

Debu Tipis Letusan Freatik Merapi Juga Turun di Kota Wates Kulon Progo

Seorang tukang parkir di Alun-alun Wates bernama Mugiyana, 42 tahun, melihat debu menyelimuti semua motor yang terparkir rapi. Baru sekitar setengah jam ditinggal pemilik motor, tempat duduk motor sudah berselimut debu.

"Sebenarnya sudah kelihatan sejak jam 10.00 WIB. Tadinya saya sempat anggap biasa saja," kata Mugiyana, Jumat (11/5/2018).

Beberapa pemilik motor menyinggung soal erupsi Merapi. "Baru mengerti kalau Merapi meletus," kata Mugiyana. Tukang parkir berumur 42 tahun ini pun kemudian nyambi mencari berita lewat beberapa pedagang di sekitar tentang letusan Merapi dan hujan abu ini.

Sepanjang hari cuaca Kulon Progo, khususnya Wates, dalam kondisi sangat panas dan berangin sedang. Wates berada sekitar 50-60 menit dari pusat Yogyakarta. Beberapa warga meyakini abu terbawa angin ini.

Warga lain bernama Suparno dari Desa Giripeni, Kecamatan Wates, mengaku merasakan debu itu sepanjang perjalanan menggunakan motor. Debu mengotori kaca helm dan motor, juga terasa perih di mata.

"Debunya masih ringan seperti ini dan tidak begitu kotor. Tapi, pedas kena mata. Debunya lembut tapi pedas kena mata," kata Suparno.

Tidak hanya pada motor dan mobil, ia melihat debu halus juga menyelimut meja-meja dan kursi yang berada di luar kantornya.

"Ini masih ringan. Kami pernah merasakan yang berat waktu Gunung Kelud di Kediri meletus. Semua kotor. Semua daun tertutup debu dan jarak pandang dekat," kata Suparno.

"Khusus Merapi seingat saya dampaknya tidak signifikan (berdampak berat) pada di sini (Wates)," kata Suparno.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/11/15114941/debu-tipis-letusan-freatik-merapi-juga-turun-di-kota-wates-kulon-progo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke