Salin Artikel

Gunung Merapi Erupsi, Wisata Kali Adem Ditutup

Dari pantauan kompas.com, di sekitar bunker Kali Adem, tidak ada aktivitas sama sekali. Pedagang memilih tutup, hanya ada beberapa relawan yang melakukan pemantauan.

"Setelah letusan tadi, aktivitas di sini (sekitar bunker Kali adem) dihentikan," ujar salah satu relawan Agus Eko saat melakukan pemantauan, Jumat (11/5/2018).

Memang di sekitar lokasi, debu dan pasir cukup pekat. Saat turun di sekitar Kinahrejo atau tempat tinggal Mbah Marijan pun sama. Hanya ada beberapa orang yang berada di lokasi.

Salah seorang ponakan Mbah Maridjan, yang juga relawan, Miskam menyampaikan, setelah adanya letusan freatik, warga dan pedagang turun ke lokasi yang lebih aman.

"Tadi di atas terlihat gumpalan agak gelap, warga lalu turun," jelasnya.

Ia sendiri tinggal di bawah dan mengaku tidak mendengar adanya tanda sebelumnya. Tiba-tiba muncul letusan disertai hujan abu. "Tidak ada tanda," imbuhnya.

Untuk jeep lava tour pun terpantau tidak melakukan aktivitas.

Saksi Letusan

Ketua Tagana Kabupaten Sleman, Sriyono mengungkapkan, letusan freatik tahun ini berbeda dengan letusan tahun 2012 dan 2014. 

"Tahun ini ada letusan, kaca di rumah saya pun bergetar. Seperti kereta (api) lewat itu," ucap warga Desa Umbulharjo tersebut. 

Setelah letusan, sambung Sriyono, warga panik. Anak sekolah pun berteriak karena mendengar suara dari merapi.

"Tidak ada yang mengungsi, hanya saja ada warga yang terluka karena kecelakaan saat panik turun," ucapnya.

Letusan menyebabkan butiran agak kasar turun. Sebanyak 1.740 kepala keluarga atau 5.055 jiwa tidak ada yang mengungsi.

Salah seorang pedagang sekitar Kali Adem, Rubinah mengungkapkan, dirinya dan pedagang memilih untuk tidak beraktivitas sementara waktu, karena adanya debu.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/11/14110591/gunung-merapi-erupsi-wisata-kali-adem-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke