Salin Artikel

Erupsi Gunung Merapi, Ini Penjelasan PVMBG

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Kasbani menjelaskan, ketinggian kolom erupsi mencapai 5.500 meter di atas puncak.

"Erupsi yang terjadi bersifat freatik (dominasi uap air). Erupsi berlangsung satu kali dan tidak diikuti erupsi susulan," kata Kasbani dalam keterangan resminya.

Sebelum erupsi freatik terjadi, kata Kasbani, jaringan seismik Gunung Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan.

Namun, sempat teramati peningkatan suhu kawah secara singkat pada pukul 06:00 WIB atau sekitar 2 jam sebelum erupsi. 

"Pasca erupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali mengalami erupsi, Jumat (11/5/2018). Erupsi terjadi sekitar pukul 07.50 WIB.

"Untuk erupsi benar terjadi. 30 menit yang lalu," kata Edi Danarto dari Tim reaksi Cepat BPBD DIY saat dihubungi, Jumat.

Menurut Edi, saat ini tim BPBD DIY sedang melakukan pendataan dan evakuasi warga di sekitar kawasan Merapi.

BPBD juga mengingatkan warga di sekitar kawah untuk segera mengungsi.

"Warga yang tinggal di radius 5 km dari kawah Merapi diharapkan segera turun dan mengungsi," tuturnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/05/11/09490031/erupsi-gunung-merapi-ini-penjelasan-pvmbg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke