Salin Artikel

Kepada Hasanudin, Petani Buah Manggis Purwakarta Mengeluh soal Ekspor

Keluhan tersebut disampaikan petani saat bertemu dengan calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanudin di Purwakarta, Kamis (10/5/2018). Para petani itu berasal dari Kecamatan Kiarapedes, Wanayasa dan Bojong. 

Pria yang akrab disapa Kang Hasan itu duduk dan mendengarkan keluh kesah 200 petani Manggis. Salah satunya, terkait persoalan perluasan pemasaran komoditas Manggis melalui ekspor yang tidak stabil. 

Salah satu petani menggis, Cece menjelaskan, ekspor manggis sebenarnya sudah dilakukan. Namun terkadang ditutup tanpa sebab yang jelas. Hal tersebut, lanjut Cece, mengakibatkan ketidakstabilan harga manggis dan merugikan para petani.

"Ekspornya masih belum pasti, kadang ditutup. Akhirnya harga manggisnya dijual murah. Bahkan kadang dibuang karena busuk," kata Cece kepada Hasanudin.

Cece menambahkan, buah manggis bisa diolah menjadi panganan lain seperti manisan. Namun, kekurangan modal membuat para petani hanya bisa pasrah dengan harga jual manggis yang seringkali rendah. Dia sangat berharap Hasanudin mampu memberikan solusi.

"Harga Manggis Rp 5.000 per kilogram, kalau ekspor ditutup, bisa jadi Rp 2.000. Akhirnya petani merugi. Kami berharap melalui Kang Hasan itu tidak terjadi lagi," pungkasnya.

Menanggapi keluhan petani, Hasanudin berjanji akan membantu para petani manggis menjaga kestabilan ekspor dan mempermudah akses dengan menjadikan pemerintah sebagai investor.

Purnawirawan jenderal bintang dua itu mengaku akan mengoptimalkan peran koperasi untuk membantu permodalan bagi para petani demi mengembangkan usaha pengolahan manggis. Sehingga, lanjut dia, para petani mempunyai jalan penghasilan selain mengandalkan ekspor manggis.

"Harus ada koperasi dan investor dari dalam negeri, yakni pemerintah, kemudian diekspor. Selalu ada jalan untuk bisa mengangkat harkat derajat dan kesejahteraan petani," tuturnya.

Selain itu, Hasanudin bersama pasangannya, calon wakil gubernur Jawa Barat Anton Charliyan juga menyiapkan program khusus untuk para petani, yakni Jabar Seubeuh sebagai program unggulan pasangan Hasanah.

Mantan Komisi Satu DPR RI itu menjelaskan, Jabar Seubeuh akan menyediakan program modal untuk petani tanpa agunan melalui Bumdes atau kelompok tani. Selain itu, para petani akan diberikan pelatihan usaha kelompok tani yang bisa memproduksi produk turunan dari hasil tani.

"Jadi melalui pelatihan tersebut, petani tidak khawatir manggisnya mau diapakan, kita olah lagi menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/11/07355371/kepada-hasanudin-petani-buah-manggis-purwakarta-mengeluh-soal-ekspor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke