Salin Artikel

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kurikulum SMK di Karawang Diubah

Hal ini disampaikan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan RI Muhadjir Effendy pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Karangpawitan, Kabupaten Karawang, Rabu (2/5/2018).

Menurut dia, adanya revolusi industri 4.0 dan dibukanya pasar Asia, maka tenaga kerja Karawang harus bersaing dengan masyarakat Indonesia serta dengan dengan warga Asia lainnya.

"Perkembangnya sangat luar biasa pesat. Kita tidak bisa menggunakan cara-cara lama, melainkan harus melahirkan cara baru," ujar Cellica.

Dia menyebutkan jika revolusi industri 4.0 bisa menggeser penciptaan lapangan kerja. Industri bisa saja menggunakan sistem otomisasi yang membutuhkan SDM khusus. Namun di sisi lain, revolusi industri 4.0 juga berpeluang menciptakan lapangan kerja baru.

"Terkait masalah pendidikan, keterampilan, dan sebagainya, tentunya kita harus mampu bersaing," ungkapnya.

Untuk itu, Pemkab Karawang akan membuat terobosan berupa kurikulum baru untuk SMK. Dengan kurikulum baru tersebut, satu tahun pertama pembelajaran 100 persen teori.

Pada tahun kedua pembelajaran berisi 60 persen teori dan 40 persen praktik di industri.  Sedangkan pada tahun ketiga 100 persen praktik di industri.

Sekolah yang sudah menerapkan kurikulum baru ini sebanyak dua sekolah, yakni SMK Trimitra dan SMK Negeri 1 Karawang.

"Tujuannya, saat perusahaan membutuhkan SDM, si anak didik sudah mumpuni, terampil, dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. "Jadi, mereka (anak didik) sudah terseleksi dan teruji," ungkapnya.

Revolusi Industri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengungkapkan pemerintah telah mengelompokkan lima industri utama yang disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 atau industri generasi ke empat merupakan perubahan sektor industri di dunia yang dipengaruhi oleh maraknya perkembangan teknologi serta internet.

"Lima industri yang jadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia yaitu industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia," kata Jokowi saat membuka Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/4/2018).

Jokowi menjelaskan, kelima jenis industri tersebut ditetapkan menjadi tulang punggung dalam rangka meningkatkan daya saing yang sejalan dengan perkembangan industri generasi ke empat.

 

Lima sektor tersebut juga dinilai Jokowi akan menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/02/14493531/hadapi-revolusi-industri-40-kurikulum-smk-di-karawang-diubah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke