Salin Artikel

Digelar Sebulan, Art Jog 2018 Gelar 83 Penampilan dan Hadirkan Seniman Mulyana

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Art Jog sebagai pergelaran seni terbesar di Yogyakarta kembali digelar pada 4 Mei hingga 4 Juni 2018 di Jogja National Museum (JNM).

Tahun ini merupakan pergelaran Art Jog ke-11 dengan mengambil tema "Enlightenment" atau “Pencerahan”.

Project Manager Art Jog ke-11 Gading Paksi menjelaskan, sebagai sebuah peristiwa seni, Art Jog tak ingin berhenti sebagai perhelatan seni rupa semata.

Oleh karena itu, di awal perhelatan ini akan ada cerita anak. Sebuah pertunjukan teater immersive kerja sama Papermoon Puppet Theater dari Indonesia dan Polyglot Theater dari Australia.

Pertunjukan ini diperuntukkan anak-anak usia 2-8 tahun dan pendampingnya.

"Ini pementasan yang baru pertama kali ini di Indonesia, di Art Jog 2018," ungkap Gading.

Pertunjukan teater tanpa kata ini akan menempatkan sejumlah penonton tepat di tengah-tengah panggung sebagai penumpang dalam petualangan melintasi lautan.

Ini merupakan pertunjukan yang melibatkan pengalaman visual dan fisik.

Pada pergelaran Art Jog tahun ini akan ada 83 penampilan dengan berbagai bentuk kesenian, seperti seni musik, seni pertunjukan, teater, dan seni tari.

Berbeda dari tahun lalu, kali ini performance akan digelar setiap hari sepanjang perhelatan Art Jog.

Kehadiran karya seni Mulyana

Tahun ini Art Jog akan menghadirkan Mulyana sebagai Commission Artist. Karya seninya yang memiliki tinggi 9 meter dan lebar 12 meter itu bakal terpasang di depan JNM untuk menyambut siapa pun yang hadir di sana. 

Mulyana merupakan alumnus Pondok Pesantren Gontor dan Pendidikan Seni Rupa UPI, Bandung.

Dalam tiga tahun terakhir, Mulyana hadir sebagai sosok seniman muda yang menunjukkan potensi terbaiknya melalui seni kriya dan keterampilan tangan.

Nantinya dia akan menyuguhkan nuansa alam bawah laut pada halaman muka gedung JNM.

Karya yang diberi judul "Sea Remembers" itu menghadirkan nuansa bawah laut dengan rajutan benang, koral, dan terumbu karang warna-warni, semuanya dari hasil rajutan benang. 

Mulyana menceritakan, karya itu dibuatnya sekitar setengah tahun. Sampai saat ini sudah hampir 85 persen.

"Untuk karya ini, saya membuatnya setengah tahun. Ini sudah sekitar 85 persen. Semuanya rajut dari benang," ucapnya.

Dalam pembuatan karyanya ini, Mulyana dibantu oleh 70 orang ibu. Mereka berasal dari ibu-ibu komunitas rajut.

"Yang sudah bersama saya ada 15 orang, sisanya mengajak komunitas merajut, total 70 orang. Ada yang harus saya ajari, ada yang sudah bisa," tuturnya.

Menurut dia, yang menarik dari karya ini adalah proses pembuatannya. Sebab, dia bisa bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang dan karakter.

"Yang menarik bertemu dengan berbagai macam orang. Saya belajar banyak dari mereka," kata Mulyana.
"Setiap karya, pasti saya kasih satu monster gurita yang namanya Mogus, ya seperti tanda tangan saya. Besok juga ada, ya silakan saja dicari posisinya di mana," ujarnya.

Lewat karya ini, dia ingin menghadirkan sebuah perenungan atas hal-hal yang ditakuti sebagai bentuk ketidaktahuan.

Mulyana sekaligus mengajak menyelam lebih dalam agar dapat memandang segala persoalan tidak hanya dari atas permukaan saja. 

https://regional.kompas.com/read/2018/04/27/09442891/digelar-sebulan-art-jog-2018-gelar-83-penampilan-dan-hadirkan-seniman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke