Salin Artikel

Di Kediri, Warga Miskin yang Sakit Tak Perlu Repot, Dokter Akan Datang ke Rumah

KEDIRI, KOMPAS.com - Manajemen Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri, Jawa Timur, membuat program yang mendatangi langsung pasien di rumahnya masing-masing sebagai bagian dari kepedulian dan pelayanan.

Hal itu dilakukan karena disadari bahwa bagi orang yang sedang sakit, untuk bepergian ke rumah sakit tentu memerlukan usaha yang besar, baik itu biaya maupun tenaga. Apalagi jika orang yang sakit berasal dari kalangan papa.

"Namanya Home Care. Kami mendatangi langsung rumah pasien," ujar Kristika Sadtya, Koordinator Home Care RSUD Gambiran Kota Kediri, Kamis (19/4/2018).

Kristika menambahkan, sasaran pasien kriteria Home Care ini ada dua, yaitu warga yang sakit dalam kategori kurang mampu secara fisik dan kriteria kurang mampu secara finansial.

Kurang mampu secara fisik misalnya kondisi pasien kesulitan atau kepayahan jika harus datang ke rumah sakit. Sebagai contoh, karena penyakit strok, kelumpuhan, atau sakit lain yang tidak memungkinkan banyak bergerak.

Sedangkan yang kurang mampu secara ekonomi terutama pada kalangan warga miskin yang mempunyai kendala pada pembiayaan sehingga susah mengakses kesehatan.

Hal itu sebagaimana yang mereka lakukan terhadap pasien Sunarti (56), seorang warga Kelurahan Kampung Dalem, Kecamatan Kota Kediri, Kamis (19/4/2018). Ini merupakan kedatangan tim kali kedua.

Sunarti mengalami komplikasi akibat beberapa penyakit yang menderanya, seperti paru-paru, diabetes, strok, hingga penyakit ginjal yang membuatnya harus cuci darah seminggu dua kali.

Tim dokter rumah sakit datang langsung ke rumahnya dan melakukan tindakan-tindakan medis yang diperlukan disesuaikan kondisi, misalnya pada perawatan luka akibat diabetes yang ada pada kaki Sunarti.

Bahkan tim Home Care yang datang ke rumah itu bukan hanya dokter, melainkan lengkap dengan pelbagai profesi disiplin ilmu, mulai dari ahli gizi, ahli fisioterapi, hingga psikolog.

"Jadi kami bekerja sesuai disiplin ilmu masing-masing, sesuai yang dibutuhkan pasien," tambah Kristika.

Program itu merupakan program sosial dan secara rutin dilakukan sebagai bentuk kepedulian rumah sakit kepada masyarakat.

Hingga saat ini, sudah puluhan pasien yang sudah tertangani selama dua tahun program itu berjalan.

Penanganan pasien bisa bermacam-macam. Semua tergantung tingkat kebutuhan penanganan.

Jika cukup penanganan di rumah maka akan diselesaikan di rumah, dan jika butuh tindakan ekstra maka akan diantar ke rumah sakit.

"Kalau butuh kontrol ke rumah sakit, kami jemput hingga selesai kami antar pulang," tutur Kristika yang berlatar belakang psikolog ini.

Program tersebut berlangsung secara kontinyu hingga pasien tersebut sembuh. Setiap tindak lanjut penanganan akan melibatkan disiplin ilmu dan penyesuaian kebutuhan pasien.

Misalnya jika pasien membutuhkan pendampingan psikologi, maka seorang psikolog akan datang ke rumah untuk menjalankan tugasnya. Begitu juga jika pasien membutuhkan pendampingan fisioterapi.

Namun, untuk bisa mengakses program ini, ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Meski demikian, syaratnya cukup mudah karena utamanya adalah warga Kota Kediri. Pembuktiannya hanya dengan kartu identitas atau KTP.

Bagi warga seperti Sunarti, hal itu tentu sangat membantunya. Sunarti berasal dari keluarga kurang mampu. Dia dan keluarganya sebanyak tujuh orang tidak mempunyai rumah sendiri.

Dia hidup menumpang di rumah kakaknya dengan cara menempati bangunan seluas sekitar 4 meter x 5 meter. Di kamar ini keluarga Sunarti menghabiskan waktunya.

Selama sakit itu Sunarti dirawat oleh Eri Setijo (55), suami dan anak-anaknya. Suaminya selama ini bekerja sebagai pengamen dengan penghasilan yang pas-pasan.

"Istri saya sakit sejak tahun 2002 yang lalu," ujar Pak Yok, panggilan Eri Setijo.

Pak Yok menambahkan, dia merasa beruntung mempunyai keluarga yang cukup peduli dengan istrinya sehingga beban di pundaknya sedikit enteng.

Begitu juga dengan adanya program Home Care ini, menurut dia, semakin meringankan beban yang ditanggungnya.

"Saya tidak bisa membalas apa-apa, tapi saya sangat berterima kasih," pungkasnya dengan nada suara bergetar.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/19/23112561/di-kediri-warga-miskin-yang-sakit-tak-perlu-repot-dokter-akan-datang-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke