Salin Artikel

Sudirman-Ida Gerilya Cari Dukungan Kaum Nahdliyin

Kedatangan keduanya dilakukan untuk memastikan dukungan terhadap mereka tidak beralih ke calon lain.

Sudirman Said mengaku baru pertama kali bersama dengan Ida mampir di kantor NU. Namun pasangannya, Ida Fauziyah ternyata sudah beberapa kali silaturahmi dengan para pengurus.

Lantaran telah berulang itu, kedatangan keduanya kemarin disambut semua jajaran pengurus, mulai dari rais syuriah, ketua tanfiziyah, jajaran pengurus harian, hingga organisasi otonom seperti Muslimat, Fatayat, IPNU dan IPPNU. Sudirman yang ulang tahun ke-55 juga merayakannya di sana.

“Kami sadari NU itu organisasi masyarakat yang harus dijaga netralitasnya, tapi sebagai pribadi kami mohon dukungan. Jateng ini harus berubah agar lebih memperhatikan aspek religiusitas, keberagaman, aspek pendidikan karakter, dan suasana memacu kegiatan pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan. NU penting untuk berada dalam posisi mendorong perubahan,” ujar Sudirman.

Dikatakan Sudirman, berdasarkan kunjungannya di berbagai pelosok daerah di Jateng, dia menemukan lemahnya perhatian pemerintah terhadap organisasi keagamaan dan kegiatan pendidikan agama. Semestinya, pembangunan daerah harus melibatkan semua komponen.

Sudirman pun diingatkan agar membangun daerah harus dilakukan secara proporsional dan adil.

“Tadi (kemarin) diingatkan para kiai bahwa soal proporsional, keadilan. Bagaimana memperhatikan umat agar ikut berperan,” ucapnya.

Lepas dari itu, Sudirman minta didoakan agar diberi jalan kemudahan dalam mengikuti gelaran Pilkada. Ia yakin dengan niat tulus, dan terus berjuang, pasangan itu memenangkan kontestasi.

“Saya mohon doa, karena organisasi ini penuh dengan orang bijak, saleh dan ikhlas, yang insya Allah doanya didengar langsung. Kami didoakan, kami terus berjuang untuk memperoleh kemenangan. Insya Alloh,” tambahnya.

Kunci dukungan

Ida Fauziyah, pasangan Sudirman mengklaim organisasi banom NU seperti Fatayat, Muslimat mendukungnya hampir 100 persen. Dukungan mereka dinilai riil dan tidak beralih ke pasangan lain.

Ida yang merupakan mantan ketua umum PP Fatayat NU ini yakin kombinasi suara perempuan akan menyumbang suara signifikan untuk pasangannya.

“Sepanjang perjalanan kelompok perempuan itu efektif dukungannya. Kalau mau calon, cari pendukung perempuan. Mereka loyal,” ujar Ida saat ditemui Senin sore kemarin.

Ida mengklaim, para perempuan yang masuk di organisasi itu hampir 100 persen mendukungnya. Menurut dia, dukungan diberikan secara nyata dan secara sistematis. Mereka juga dinilai sebagai pemilih yang loyal.

“Muslimat-Fatayat suaranya siginifikan. Selama 2 bulan itu saya berkunjung lebih 223 pesantren di Jateng. Sepanjang perjalanan itu, mereka dibiarkan berjalan sendiri tanpa perhatian pemerintah provinsi,” ujarnya.

Dengan asumsi itu, Ida kemudian mempertanyakan jika tiba-tiba ada pihak yang ingin memberi perhatian lebih dengan beragam program ekonomi pesantren.

“Kalau tiba-tiba beri perhatian itu pertanyaan besar? Apa itu mengalihkan pilihan, sepanjang yang saya dengar, itu enggak direken itu pesantrennya,” tambahnya.

Meksi mengklaim mendapat dukungan elemen NU, Ida mengaku akan terus menyosialisasikan dirinya kepada masyarakat.

“Sejak daftar (ke KPU) hingga kini dukungan masyarakat makin luas. Saya hampir selesaikan ke 35 kab/kota di Jateng. Karena saya basis NU, saya sosialisasi ke NU dan responsnya luar biasa,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/17/10145041/sudirman-ida-gerilya-cari-dukungan-kaum-nahdliyin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke