Salin Artikel

Kreasi Unik Perajin di Cirebon, Labu Botol Diubah Jadi Hiasan Rumah Tangga

Namun, seorang warga di Kampung Kebon Cai, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat, berhasil menyulap labu botol menjadi hiasan rumah tangga yang unik nan kreatif.

Perajin bernama lengkap Budi Suwasono ini mengubahnya menjadi berbagai macam hiasan, di antaranya lampu tempel hias, teko hias, akuarium mini, lampu gantung, dan bonsai labu botol.

Bila dipandang sekilas, rasanya kita tidak akan sadar bahwa hiasan unik tersebut dibuat dari buah labu botol yang umumnya berada dalam mangkuk makanan.

Saat ditemui Kompas.com, Senin (2/4/2018) pagi, pertama-tama Budi menunjukkan lokasi pembibitan dan penanaman pohon labu botol.

Dia bekerja sama dengan tetangganya yang memiliki sedikit lahan untuk ditanami labu. Sejumlah labu yang dipetiknya sudah tua atau berusia sekitar tujuh hingga delapan bulan.

Labu yang sudah dipetik tidak lantas langsung diproduksi, tetapi harus melewati penjemuran yang cukup lama, yakni sekitar satu bulan. Ini dimaksudkan agar labu menjadi kering, keras, dan tidak mudah rusak saat diukir.

“Kalau sudah kering seperti ini, labu sudah siap dibentuk, dipotong, dan diukir pun tidak rusak,” kata Budi sambil mengetuk dinding labu.

Mula-mula Budi memotong dan mengukir sesuai keinginan. Labu botol kemudian diplistur dan digabungkan dengan alat lain yang juga merupakan barang bebas atau limbah. Di samping itu, ada juga barang pelengkap yang harus dibeli, antara lain kabel, lampu, dan tali.

“Labu botol sendiri dari segi bentuk sudah unik. Kita tambah lagi dengan ukiran dan hiasan lain. Warna lampu juga bisa disesuaikan dengan keinginan pembeli bisa yang redup dan terang,” jelas Budi saat memperagakan di rumah tetangga.

Pria yang juga membuat tanaman hidroponik ini mengungkapkan, ide awal pembuatan hiasan labu botol berasal dari informasi yang tersebar di media sosial. Dia coba menghubungi dan memesan langsung biji-bijian labu.

“Saya beli, kalau tidak salah dapat 30 butir bibit. Saya tanam semua, tetapi sebagian besar mati. Saya harus menanam sendiri karena kalau beli labu ini harganya cukup mahal,” cerita Budi.

Budi bekerja sama dengan tetangga yang memiliki sedikit lahan untuk ditanami. Dia menyadari bahwa tinggal di tengah kota yang sangat padat penduduk sehingga sulit mendapatkan lahan.

Setelah panen, Budi mulai belajar dan berhasil mengkreasikannya menjadi berbagai macam bentuk.

Bantuan pemerintah

Herni, warga Kebon Cai yang juga pemerintah setempat, mengaku sangat mengapreasiasi kreativitas warganya. Dia merasa senang melihat labu botol yang umumnya dimakan tetapi juga dapat dikreasikan menjadi hiasan rumah tangga.

Bentuknya yang unik dan harga yang terjangkau membuat warga tergoda untuk membeli dan meletakkannya di ruang tamu.

“Unik ya. Bagus. Awalnya tidak mengira ini terbuat dari labu. Karena biasanya labu hanya untuk makan, tapi ini untuk hiasan. Saya baru menemukan. Nanti mau dipasang di rumah dan kantor,” ucap Herni.

Pria berkacamata ini menyampaikan, dia membuat harga hiasan itu antara Rp 150.000 hingga Rp 500.000. Bahkan bisa lebih mahal, tergantung jumlah labu yang digunakan dan jumlah kesulitan ukiran.

Ini merupakan kali pertama Budi memproduksi dalam jumlah banyak dan baru laku sedikit. 

“Menurut saya, harganya terjangkau. Namun, hiasan ini belum banyak laku karena terkendala proses pemasaran. Saya bingung jualnya,” keluh Budi.

Budi berharap pemerintah dapat membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan warganya sendiri.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/02/11103821/kreasi-unik-perajin-di-cirebon-labu-botol-diubah-jadi-hiasan-rumah-tangga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke