Salin Artikel

Kembali Disebut Terima Uang Korupsi E-KTP, Begini Reaksi Ganjar

Calon petahana yang diusung PDI-P, Nasdem, PPP, Demokrat, dan Golkar ini tetap tenang menanggapi namanya kembali disebut menerima uang dari proyek tersebut. Kali ini namanya disebut mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto dalam sidang korupsi E-KTP.

"Ndak apa-apa biasa saja. Semakin banyak menyebut sekarang semakin banyak membikin klarifikasi dari proses yang ada," ujar Ganjar di rumah pribadi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Kamis (22/3/2018) malam. 

"Karena dulu kita disebut dikasih sama A. Sebenarnya yang ngasih A atau B sih. Yang beredar hari ini berbeda dengan yang dituduhkan di dakwaan. Kalau di dakwaan dulu yang ngasih si A saat ini yang ngasih si B," tambahnya.

Menurut Ganjar, dari dua fakta yang berbeda ini makin menunjukkan adanya kebohongan. Dengan demikian publik bisa menilai sendiri bagaimana Ganjar berintegritas soal itu.

Menanggapi popularitasnya, Ganjar tidak mengkhawatirkannya. Ia malah semakin senang lantaran semakin banyak yang disampaikan kepada publik.

"Semakin banyak itu disampaikan kepada publik saya semakin senang. Karena bisa dikomparasikan dari dakwaan dahulu yang diomongkan yang katanya saya dikasih di ruangan ibu A ternyata ibu A sudah meninggal beberapa bulan sebelumnya. Katanya AN yang kasih uang, dan hari ini pengakuannya katanya yang ngasih uang katanya keponakannya," ungkap Ganjar.

Kondisi itu, sambung Ganjar, menunjukkan dua hal berbeda. Hal itu juga menunjukkan integritasnya bisa diuji dan publik bisa melihat dari proses pembuktian yang ada.

"Lah yang bener yang mana. Makanya saya sampaikan ketika dalam sebuah bocoran surat kesaksian yang kemarin beredar itu, saya menolak itu. Maka hari ini makin hari dalam kesaksian itu makin menunjukkan bahwa bagaimana integritas saya bisa diuji," ucapnya. 

"Selain itu publik bisa melihat dari proses pembuktian, makin menunjukkan proses yang panjang itu saya clear atau tidak tentang soal itu," jelas Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar menilai semakin dirinya disampaikan menerima uang dari proyek E-KTP maka akan terlihat ada yang memanasi persoalan itu.

"Kalau saya semakin disampaikan seperti itu semakin terbuka makin kelihatan oh ternyata ada yang menggoreng-nggoreng seperti itu," jelas Ganjar.

Ditanya bila dari pernyataan Novanto di persidangan akan membuat KPK memanggilnya lagi, Ganjar mengatakan KPK berkali-kali memanggilnya dan ia datang terus.

Ganjar berprinsip bila dirinya tidak korupsi maka tidak akan pernah risih. Selain itu dirinya akan berisiko bila dirinya seorang koruptor namun membawa semboyan tidak korupsi dan tidak menipu.

"Prinsipnya kalau tidak korupsi jangan pernah risih. Buka saja. Saya tentu agak berisiko kalau saya koruptor kemudian membawa tagline mboten korupsi, mboten ngapusi maka hal itu akan berisiko," tandas Ganjar.

Ganjar meminta untuk melihat jejak rekam selama memimpin Jateng apakah pernah terlibat korupsi atau sebaliknya. Apalagi selama tiga tahun berturut-turut KPK memberikan penghargaan kepadanya.

"Selama saya memimpin lima tahun di Jawa Tengah kira-kira saya korupsi atau tidak ya. Apakah benar ganjar itu meminta-minta. Dan bagaimana tiga tahun berturut-turut KPK memberikan penghargaan itu sehingga legitimasi itu dilihat dari luar," kata Ganjar.

Terkait pernyataan pimpinan KPK akan menetapkan calon kepala daerah di pulau jawa, Ganjar mengatakan hal itu sudah terjadi.

Tidak khawatir masih ada yang lain, Ganjar malah menceritakan tentang sebuah media yang menulis tentang Jumat keramat.

Terkait tulisan itu, relawannya melaporkan penulisnya ke polisi. Selanjutnya pihak dari media diminta meminta maaf setelah memohon agar tidak dilaporkan ke polisi. 

https://regional.kompas.com/read/2018/03/23/08011961/kembali-disebut-terima-uang-korupsi-e-ktp-begini-reaksi-ganjar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke