Salin Artikel

Keterangan Kerap Berubah, Kejiwaan Pemasang Cincin Diperiksa

Kepada penyidik, D mengaku melakukan aksinya untuk keperluan drama. Di waktu lain ia mengaku hal itu dilakukan untuk latihan ketika nanti memiliki kekasih atau istri. 

"Untuk pelaku sampai saat ini kami masih memastikan, hanya memang yang berubah ialah (keterangan) yang pertama untuk sandiwara, kedua dia bilang untuk belajar tunangan. Kita masih lakukan pendalaman lagi," kata Yoris di Mapolrestabes Bandung, Selasa (20/3/2018).

Meski D bisa diajak berkomunikasi, namun keterangannya yang kerap berubah membuat polisi akan memeriksa kejiwaan pelaku.

"Yang ketiga kita akan lakukan pemeriksaan ke psikolog apakah memang ada gangguan atau tidak pada kejiwaan si pelaku ini," katanya.

Hingga kini, kepolisian terus mengembangkan kasus ini. Bahkan D sudah dibawa ke sebuah mall atau pusat perbelanjaan untuk reka ulang kasus pemasangan cincin secara paksa tersebut. 

Selain itu, polisi juga menelusuri tempat pembelian cincin yang dimiliki pelaku, sekaligus mencari apakah ada korban lainnya.

"Ternyata hasil dari sana kita dapatkan penjual cincinnya, dan bahkan ada dua korban lainnya yang bekerja sebagai karyawan salah satu gerai makanan di mall tersebut," ungkap Yoris.

Nantinya, pihaknya akan meminta keterangan terhadap dua korban tersebut, untuk melengkapi berkas kasus tersebut. 

Terkait kondisi korban Shelma, Yoris menyebut yang bersangkutan masih belum dapat dimintai keterangan.  "Kondisi psikologisnya masih terganggu, sehingga Shelma belum bisa memberikan keterangan," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/21/05360231/keterangan-kerap-berubah-kejiwaan-pemasang-cincin-diperiksa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke