Salin Artikel

Tuding Kepsek Gelapkan Uang Sekolah, Unjuk Rasa Siswa Dibubarkan Kadisdik Provinsi

Pembubaran itu dilakukan karena ratusan siswa itu berunjuk rasa di depan sekolah untuk menuntut agar kepala sekolah diganti karena tidak transparan mengenai keuangan.

Siswa-siswi yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 19 Batam itu menduga kepala sekolah mereka menggelapkan dana sekokah, di antaranya mengambil dana sumbangan dan dana Program Indonesia Pintar (PIP) dengan alasan untuk disalurkan ke dana SPP.

Ketua OSIS SMAN 19 Batam, Andre, mengatakan, para siswa hanya meminta penjelasan kepala sekolahnya terhadap aliran dana tersebut.

"Dana PIP itu untuk para siswa, bukan untuk keperluan sekolah seperti pengganti untuk dana SPP," ujar Andre, Senin (12/3/2018).

Dana PIP merupakan program pemerintah untuk mencerdaskan siswa-siswi yang ada di suatu sekolah.


"Jadi tidak ada alasan untuk diambil dan disalurkan ke hal yang lain, apalagi untuk SPP," ungkap Andre.

Selain itu, kepsek diduga memanipulasi data dari bendahara OSIS dan tidak transparan soal dana BOS. 

"Karena tidak ada jawaban dari pihak kepala sekolah, makanya kami memutuskan aksi damai ini. Kami minta agar kepala sekolah kami diganti dengan kepala sekolah yang transparan demi kemajuan sekolah dan siswanya," ujar Andre.

Namun, aksi mereka tidak berjalan lama karena keburu dikunjungi Kadisdik Provinsi Kepri yang kebetulan sedang berada di Batam.

Saat pembubaran itu, Ketua OSIS dan dua orang temannya langsung diamankan pihak kepolisian. Belum diketahui tujuan diamankannya Ketua OSIS tersebut.

Namun, menurut keterangan dari Kadisdik Prov Kepri Arifin Nasir, Ketua OSIS hanya dimintai keterangan seputar aksi hari ini.

Tidak hanya itu, Arifin langsung memulangkan semua siswa SMAN 19 Batam. Kegiatan belajar mengajar akan dilanjutkan pada Rabu (14/3/2018).

"Semua siswa saya pulangkan, dan Rabu (13/3/2018) mendatang baru kembali dilakukan aktivitas belajar mengajar," ucap Arifin.

Namun, lanjutnya, para siswa yang menggelar aksi tadi harus datang ke sekolah bersama orangtuanya tanpa terkecuali.

"Khusus kelas 11, mereka ke sekolah harus bersama orangtuanya. Nanti akan kami buatkan surat undangannya untuk orangtua seluruh siswa kelas 11," ungkap Arifin.

Arifin pun langsung masuk ke ruang guru dan menggelar rapat tertutup.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/12/15431831/tuding-kepsek-gelapkan-uang-sekolah-unjuk-rasa-siswa-dibubarkan-kadisdik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke