Salin Artikel

Sering Dipalak dan Diludahi, Seorang Nelayan Bunuh Preman

Tak ada yang menyangka, nelayan pesisir yang sehari-hari hidup dalam kesederhanaan itu merupakan dalang dari aksi pembunuhan berencana yang menimpa tetangganya sendiri, Ratino.

Topeng kekejaman Kandar diungkapkan oleh Kapolres Cilacap, Ajun Komisaris Besar Djoko Julianto saat gelar perkara oleh di Mapolsek Cilacap Selatan, Jumat (2/3/2018).

“Pelaku sudah mengakui semua perbuatannya, dia memang sudah merencanakan pembunuhan atas korban Ratino,” katanya.

Menurut Kapolres, motif utama yang melatarbelakangi pembunuhan, yakni dendam pribadi yang sudah dipendam pelaku sejak lama. Dalam keterangannya, pelaku yang dikenal preman itu mengaku sering dipalak dan dianiaya oleh korban semasa hidupnya.

“Korban sering mengambil barang milik pelaku secara paksa, bahkan pelaku juga sering dipukul dan diludahi oleh korban,” kata Kapolres.

Karena sering diperas hingga dilecehkan, kesabaran Kandar pun tandas. Pada Jumat (19/1/2018), selepas maghrib, tepat pukul 18.30 WIB, Kandar yang sudah gelap mata datang menghampiri Ratino. Dipukulkan batang kayu yang dibawanya dari rumah ke kepala Ratino hingga korban meregang nyawa.

“Setelah tewas, jasad korban dibungkus menggunakan jaring dan ditenggelamkan di bekas tambak ikan dengan ditimpa batu sebagai pemberat,” jelas Kapolres.

Jasad korban yang telah membusuk akhirnya ditemukan satu bulan kemudian, tepatnya pada Selasa (13/2/2018). Sementara pelaku ditangkap pada Senin (26/2/2018), saat akan pulang ke gubuk tempat tinggalnya yang berada tidak jauh dari TKP.

“Di gubuk pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa batang kayu yang diduga digunakan untuk membunuh korban, batu, pisau, gergaji dan tali,” ujarnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/02/19180941/sering-dipalak-dan-diludahi-seorang-nelayan-bunuh-preman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke