Salin Artikel

Kabar Teror Penyerangan Ulama di Karawang Hoaks

Sebelumnya beredar pesan whatsapp, ada isu teror terhadap KH Endang Darwis di Pondok Pesantren Miftahul Jannah.

Dalam pesan tersebut tertulis:

Ada 3 orang mondar-mandir menggunakan motor dengan jaket grab. Murid Kyai banyak yang stay di Musholla MJ.
Yang saat itu mengawasi Kang Deni, Hamdan, dan Sofyan.
Pada jam 3 dini hari ketiga orang itu berdiri lama memandang ke dalam rumah Kyai.dan ketiga nya membawa HT.
kebiasaan Kyai tiap jam 3.30 membuka pintu rumah dan membangunkan murid nya.
Disaat itu dari dalam Musholla Hamdan sms ke Kyai utk tidak keluar pintu karena gelagat mencurigakan ketiga orang tersebut memiliki senjata (senjata api) yang bisa diletuskan dari pagar menuju sasaran yaitu Kyai..disaat itu pula Kyai sebelum menerima sms Hamdan merasa panas ketiga berada satu ubin sebelum pintu rumah..jadi niat membuka pintu urung dilakukan Kyai..
skenario ???? SWT.
_saat ini di Miftahul Jannah sudah dijaga murid,jawara serta FPI_

Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan mengungkapkan, berita tersebut tidak benar. Lantaran nama KH Endang Darwis bukanlah pengurus Ponpes Miftahul Jannah.

Begitupun dengan santri yang disebutkan mengawasi (Sopyan, Deny, dan Hamdan) tidak masuk dalam daftar nama santri.

"Setelah dilakukan pengecekan di Desa Sukamakmur, KecamatanTelukjambe Timur, Kabupaten Karawang tidak ada Ponpes Miftahul Jannah," ucap Hendy di Mapolres Karawang, Kamis (22/2/2018).

Hendy mengatakan, pimpinan ponpes tersebut bernama KH Omu Yazid Bustomi. Ponpes yang berdiri sejak 1996 itu mempunyai 200 santri, namun yang menetap hanya 96 orang.

"Foto yang beredar di medsos tersebut benar, namun foto itu adalah waktu kegiatan wisuda Tahfidzul Quran pada Juni 2017," ungkap Hendy.

Hendy mengatakan, KH Omu Yazid Bustomi juga menuturkan kabar yang beredar tersebut tidaklah benar. Menurutnya, kebiasaan kiai tiap pukul 3.30 WIB membuka pintu rumah dan membangunkan muridnya memang benar.

"Itu adalah alarm untuk santri menjelang kegiatan pengajian dan salat Subuh berjamaah," tambah Hendy.

Selain itu, kabar saat ini Ponpes Miftahul Jannah sudah dijaga murid jawara serta FPI juga tidak benar. "Ponpes Miftahul Jannah tidak bergabung dengan FPI," tuturnya.

Hendy mengimbau agar masyarakat lebih arif dalam menyikapi isu-isu yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Hal ini untuk mengantisipasi beredarnya kabar hoaks dan akibat yang ditimbulkannya.

"Jangan mudah membagikan dan berkomentar provokatif terhadap isu-isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," harapnya.

Menjelang pilkada, sambung Hendy, propaganda melalui media sosial dan alat komunikasi menjadi "kendaraan" paling diminati kelompok berkepentingan tertentu.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/22/18015391/kabar-teror-penyerangan-ulama-di-karawang-hoaks

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke