Salin Artikel

Baru Dua Bulan Diresmikan, Jembatan Sunut Ambrol Diterjang Banjir

Jembatan itu merupakan penghubung wilayah Dusun Sapen dan Dusun Borangan, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, dengan Desa Jragung, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.

Beruntung, saat kejadian itu tidak ada warga yang melintas. Namun, ambrolnya jembatan ini membuat kedua dusun terisolasi.

"Kejadiannya tadi pagi jam 04.00 WIB karena derasnya air Sungai Jragung setelah hujan semalam," kata Kepala Dusun Sapen, Budi Narto, melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2018) siang.

Jembatan Sunut dengan lebar sekitar 2,8 meter dan panjang sekitar 100 meter ini adalah urat nadi ratusan warga Sapen dan Borangan. Sekitar 214 kepala keluarga atau sekitar 580 jiwa warga Sapen dan 350 jiwa dalam 158 kepala keluarga warga Borangan sangat bergantung pada jembatan ini.

Sebab, untuk kegiatan ekonomi dan pendidikan, warga mengandalkan fasilitas yang ada di wilayah Karangawen, Demak.

"Tidak ada warga yang ke pasar, anak-anak juga tidak bisa sekolah. Mau menyeberang, sungainya banjir. Jadi kami benar-benar terisolasi," ujar Budi.

Sudah berpuluh tahun Jembatan Sunut dibiarkan rusak tanpa perbaikan sama sekali. Setelah terjadi beberapa kecelakaan, bahkan yang memakan korban jiwa, barulah Pemkab Semarang mengalokasikan anggaran perbaikan.

Sekitar Oktober 2017, dengan alokasi anggaran Rp 700 juta, perbaikan dilakukan. Satu setengah bulan kemudian, pada Desember 2017, perbaikan selesai dan jembatan sudah diperbolehkan untuk dipakai.

Namun, pada awal Januari 2018, fondasi jembatan sisi utara yang berbatasan langsung dengan wilayah Demak ambrol. Fondasi atau talud yang tidak diperkuat dengan tulangan besi tersebut longsor sehingga jembatan hanya bisa dilalui sepeda motor.

"Belum sempat taludnya diperbaiki, lha kok malah ambrol total sekarang. Padahal, warga baru senang-senangnya ada jembatan yang telah jadi, anak-anak ndak harus menyeberangi sungai, mau ke pasar juga mudah," ucapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, jembatan yang ambrol adalah dari sisi utara dari arah Demak hingga setengah badan jembatan. Panjangnya lebih kurang 50 meter.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi ambrolnya Jembatan Sunut.

Ia mengakui, Pemkab Semarang sebelumnya sudah mengalokasikan untuk perbaikan talud yang ambrol di sisi utara. Namun, karena sulitnya mobilisasi alat berat, perbaikan itu belum bisa dilakukan sampai kembali terjadi peristiwa ini.

"Sebenarnya sudah akan kami perbaiki, tapi alat berat sulit masuk karena jalannya yang sempit," kata Heru.

BPBD Kabupaten Semarang sudah menerjunkan tim untuk melihat lokasi. Adapun untuk kebutuhan logistik kedua warga dusun, pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan logistik.

"Kami kirim logistik hari ini juga," imbuhnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/22/12215961/baru-dua-bulan-diresmikan-jembatan-sunut-ambrol-diterjang-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke