Salin Artikel

Berasal dari China, Sabu 1,6 Ton Akan Diedarkan di Jakarta

Kabid Humas Polda Kepri Kombes S Erlangga mengatakan, hasil penyidikan sementara, sabu ini akan diturunkan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Dari sana, sabu akan diedarkan ke sejumlah lokasi di Jakarta.

"Informasi sementara begitu. Namun, penyidik masih terus melakukan pendalaman terhadap empat tersangka WNA asal China Daratan ini," ungkap Erlangga saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (21/2/2018).

Sabu itu, sambung Erlangga, berasal dari China Daratan. Sabu dibawa melalui jalur Laut China Selatan, kemudian melintasi perairan Kepulauan Riau serta perairan Kalimantan, baru masuk Pulau Jawa.

"Namun, baru saja masuk di perairan Kepulauan Riau, kapal ini terlebih dahulu diamankan," ujar Erlangga.

"Lagi pula, saat ini China Daratan sedang gencar-gencarnya membasmi peredaran narkoba, makanya Indonesia menjadi salah satu lokasi tempat penampungan sabu buangan dari China," tambahnya.

Erlangga mengatakan, sabu yang diamankan merupakan sabu kualitas baik. Hal ini terungkap dari hasil pengembangan penyidik Polda Kepri.

"Harga jualnya cukup bagus karena sabu ini merupakan sabu kualitas nomor satu dari daerah asalnya, China," ungkap Erlangga.

Dari pengungkapan ini, Erlangga mengungkapkan, sedikitnya 8,4 juta jiwa generasi muda yang ada di Indonesia berhasil diselamatkan.

Sebelumnya, KM 61870 Penuin Union berhasil diamankan di perairan Karang Helen Mars yang berdekatan dengan Karang Banteng, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Kapal ini diamankan pada Selasa (20/2/2018) pukul 02.00 WIB oleh Satgassus Polri dan Bea Cukai dengan menggunakan Kapal BC 7005.

Selain mengamankan 81 karung sabu yang berisi 20 kg per karung, petugas juga mengamankan 4 WNA asal China Daratan. Mereka adalah Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43), dan Liu Yin Hua (63).

https://regional.kompas.com/read/2018/02/21/17182751/berasal-dari-china-sabu-16-ton-akan-diedarkan-di-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke