Sebab, ular tersebut berhasil ditangkap oleh sejumlah warga pada Senin (19/2/2018) malam.
Yudsiono, warga setempat, mengatakan, sudah tiga pekan warga merasa resah dan terancam karena keberadaan ular tersebut.
“Ular raksasa itu lingkar tubuhnya mencapai 25 sentimeter, panjang tubuh sekitar lima meter,” kata Yudsiono, Selasa (20/2/2018).
Yusdiono merupakan orang pertama yang menemukan ular tersebut. Dia menjelaskan, ular sanca ini sangat meresahkan warga sejak pertama diketahui berkeliaran di bantaran sungai sekitar permukiman sejak tiga pekan lalu.
“Warga di sini takut mau ke sungai karena tiga pekan yang lalu ular ini kepergok warga, tapi lepas saat akan ditangkap. Tadi malam itu kami lihat ularnya keluar lagi, warga kompak lalu menangkapnya,” tuturnya.
Keresahan Yusdiono dan warga bukannya tanpa alasan. Sebab, menurut Yusdiono, banyak anak kecil dan ibu-ibu yang sering ke sungai setiap hari.
“Kami takut anak-anak dan wanita lanjut usia ke sungai, digigit ular. Kan bahaya, makanya kami tangkap sebelum ada korban. Sekarang kami sudah bisa bernapas lega,” ujarnya.
Menurut dia, ular dengan warna dominan doreng hitam kecoklatan itu akan ditempatkan dalam sangkar besi milik warga setempat untuk sementara. Namun, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak kelurahan mengenai kelanjutan nasib ular itu.
https://regional.kompas.com/read/2018/02/20/13261311/tiga-pekan-resahkan-warga-ular-sanca-akhirnya-berhasil-ditangkap