Dilepas Tukang Kebun dan Pegawai Dapur, Gus Ipul Tinggalkan Rumah Dinas Wagub Jatim

Rabu (14/2/2018) sore, Gus Ipul dan keluarganya meninggalkan rumah dinas wakil gubernur Jatim.

Di halaman rumah dinas Jalan Imam Bonjol Surabaya itu, Gus Ipul dilepas semua pegawai rumah dinas dari Satpol PP, ajudan, tukang kebun, polisi patwal, sopir, pembantu, hingga pegawai dapur. Mereka berjajar di halaman rumah untuk bersalaman dengan Gus Ipul yang saat itu didampingi Fatma Saifullah Yusuf, istrinya, dan Sholichah Yusuf, ibunya.

Keluar dari rumah dengan 3 koper besar, Gus Ipul berpamitan kepada para penghuni rumah dinas. "Terima kasih banyak ya, mohon maaf jika kami ada salah," kata Fatma Saifullah Yusuf.

Suasana sempat haru saat keluarga Gus Ipul bersalaman dengan para penghuni rumah dinas satu per satu.

"Sehat-sehat ya bu," kata salah seorang tukang masak rumah dinas Gus Ipul saat bersalaman dengan istri Gus Ipul.

Solichah Yusuf, ibunda Gus Ipul juga sempat berpesan kepada semua pegawai agar menjaga rumah dengan baik meski tidak ada penghuninya. "Minta tolong dijaga rumah ini ya, agar tetap bersih dan baik keadaannya,” pesannya.

Sebelum meninggalkan rumah dinas, Gus Ipul juga menyerahkan empat kunci kendaraan dinas kepada Kepala Biro Umum Pemprov Jatim, Ashari. Keempat kendaraan fasilitas negara itu adalah Toyota Alphard, Toyota Nav1, Toyota Camry dan Honda CR-V.

Rabu siang, Gus Ipul juga berpamitan kepada Gubernur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi. Dalam kesempatan itu, dia menyerahkan surat izin cuti dari menteri Dalam Negeri.

Karena Pilkada Jatim, pasangan kepala daerah dua periode ini akhirnya berpisah. Soekarwo tidak bisa lagi bersama Gus Ipul karena sebagai ketua DPD partai Demokrat Jatim bersama Golkar, PPP, Hanura, dan PAN, pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini harus mengamankan perintah DPP untuk mendukung Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Emil Elistyanto Dardak.

Sementara Gus Ipul yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno tidak diusung partai Soekarwo. Gus Ipul memilih diusung oleh PKB, PDI-P, Partai Gerindra dan PKS.