Salin Artikel

Akademisi Tantang Kontestan Pilkada Jatim Mainkan Politik Visi

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Negeri Brawijaya Malang, Wawan Sobari, Jawa Timur harus bisa memulai dan membiasakan untuk menerapkan model politik yang mengedepankan adu visi ini.

"Politik visi yang tidak selalu memainkan emosi masyarakat harus dimulai dari Jatim," kata Wawan di forum diskusi kepemimpinan yang digelar Ikatan Alumni Universitas Brawijaya di Surabaya, Selasa (13/2/2018).

Politik visi yang dimaksud Wawan adalah politik yang menjadikan visi dan misi pembangunan daerah sebagai daya tawar.

"Publik mungkin sudah tahu apa yang terjadi 5 tahun ke belakang, namun publik perlu tahu apa yang akan dilakukan calon untuk 5 tahun ke depan," tuturnya.

Menurut Wawan, politik memainkan emosi pemilih masih banyak terjadi seperti melibatkan artis dan model-model sosialisasi yang menyentuh emosi pemilih. Apalagi, menurut penelitian yang pernah dilakukannya, ada banyak pemilih emosional di Jawa Timur.

Politik visi, kata Wawan, tidak harus dimaknai dengan cara berpolitik yang selalu kaku dan serius, namun bisa diterjemahkan melalui bahasa-bahasa yang mudah dipahami oleh pemilih, seperti yang pernah dipakai oleh Gubernur Soekarwo yakni "APBD untuk Rakyat".

Di Pilkada Jatim tahun ini, pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno yang diusung PKB, PDI-P, PKS, dan Partai Gerindra mendapatkan nomor urut 2 dalam pengundian nomor urut yang digelar KPU Selasa siang.

Sementara pasangan Khofifah Indar Parawansah-Emil Elistyanto Dardak yang diusung Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, dan Partai Hanura mendapatkan nomor urut 1.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/14/09354551/akademisi-tantang-kontestan-pilkada-jatim-mainkan-politik-visi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke