Salin Artikel

Dedi Mulyadi Maknai Nomor 4 Sebagai "Papat Kalima Tunggal"

Dedi menjelaskan, angka 4 dapat diartikan sebagai unsur kehidupan yang dimaknai oleh masyarakat Sunda sebagai "papat kalima tunggal".

Menurut dia, angka empat menunjukkan tentang perjanjian kelahiran sebagai makhluk bumi yang mendiami sebuah wilayah domisili, bersifat geografis yang meliputi empat jenis material; tanah, air, udara, dan api (matahari).

Keempat material tersebut merupakan bahan dasar terbentuknya wujud material manusia, sehingga persenyawaannya melahirkan watak yang bersifat hidup.

“Tanah, air, udara, matahari, kalau sudah bersatu jadinya menang,” kata Dedi saat ditemui seusai rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) peserta Pilkada Jawa Barat 2018 yang digelar oleh KPU Jawa Barat di Sarana Olahraga (SOr) Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

Selain itu, Dedi menilai angka 4 juga memiliki keterkaitan dengan masa lalunya dan pasangannya, Deddy Mizwar sebagai calon gubernur Jawa Barat.

“2DM itu empat. DM 4 Jabar itu empat. Saya jadi bupati dua kali nomor urut dua, dua periode berturut-turut. Beliau pemilihan gubernur 2013 nomor urutnya empat dan jenderal Naga Bonar itu bintangnya empat,” tuturnya.

Selain menjelaskan angka 4, Dedi juga menjelaskan sedikit tentang Koalisi Sajajar yang dibangunnya bersama Deddy Mizwar dan partai pengusung pasangan 2DM.

“Sajajar artinya mengajarkan kesetaraan. Tidak ada orang yang ningrat, tidak ada rakyat. Semuanya memiliki kesamaan hidup. Itu prinsip yang dianut masyarakat Jawa Barat sehingga hari ini kita memiliki kesejajaran. Enggak membedakan satu lebih tinggi satu lebih rendah,” tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/14/07123141/dedi-mulyadi-maknai-nomor-4-sebagai-papat-kalima-tunggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke