Salin Artikel

Orangtua Penyerang Gereja Santa Lidwina Mengurung Diri di Rumah

Penjagaan tetap dilakukan walaupun rumah yang dihuni kedua orangtua Suliono terlihat tertutup sejak Suliono diberitakan melakukan penyerangan di gereja, Minggu (11/2/2018).

"Penjagaan tetap kita lakukan selama 24 jam oleh aparat kepolisian dan juga Babinsa setempat melibatkan linmas juga," jelas AKP Heri Purnomo, Kapolsek Pesanggaran kepada Kompas.com Senin (12/2/2018).

Penjagaan tersebut dilakukan untuk menjaga kondisi Desa Kandangan tetap kondusif dan mengantisipasi berbagai macam reaktsi masyarakat atas kejadian tersebut.

Sementara itu, tetangga orangtua Suilono, Sri mengaku, pasangan Mistadji dan Edi Susiyah memilih mengurung diri di dalam rumah. Mereka tidak mau menemui tamu asing yang berkunjung kecuali aparat desa setempat.

"Siapapun yang mau masuk lebih baik nggak usah. Nggak mau ditemui kecuali sama pak kades atau aparat desa. Ibunya masih terpukul, tapi anaknya yang Ragil sudah pulang. Kalau yang di luar kota masih dalam perjalanan pulang," tutur Sri.

Suliono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina adalah warga Banyuwangi. Ia tinggal di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, yang berjarak sekitar 80 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.

Tetangganya menilai, Suliono pemuda yang santun dan memiliki suara merdu saat mengaji. 

https://regional.kompas.com/read/2018/02/12/16264361/orangtua-penyerang-gereja-santa-lidwina-mengurung-diri-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke