Salin Artikel

Gaya "Bersolek" Kelenteng Kim Hin Kiong Sambut Tahun Baru Imlek

GRESIK, KOMPAS.com – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2569/2018 yang bakal diperingati pada tanggal 16 Februari, Kelenteng Kim Hin Kiong yang berlokasi di Jalan Dr Setia Budi Gang Kelenteng No 56, Kelurahan Pulopancikan, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, Jawa Timur, mulai bersolek.

Selain membersihkan kelenteng, jemaat juga sudah mulai melakukan agenda penyucian sejumlah patung dewa-dewi serta barang-barang yang dianggap keramat lainnya.

“Memang ada dua versi yang berkembang di Indonesia mengenai ritual penyucian patung dewa-dewi, sebagian kelenteng melakukannya pada H-12 dan ada juga yang H-7. Bagi kami, ikut yang H-7. Bukan apa, tapi masalah kepercayaan saja, meski tujuannya tetap sama,” tutur Ketua Kelenteng Kim Hin Kiong, Budi Prasetyo Tedjo (The Ing Tiong), Senin (12/2/2018).

Budi mengaku, ritual penyucian dan bersih-bersih kelenteng memang rutin dilakukan setiap tahun menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Hal ini dilakukan lantaran dianggap sebagai pengantar para dewa-dewi naik ke atas kayangan.

“Secara garis besar, untuk perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun ini tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Dengan para jemaat bakal berkumpul dulu untuk melakukan persembahyangan pada tanggal 15 (Februari) malam, sebelum paginya merayakan Imlek,” jelas dia.

Sementara itu, petugas humas kelenteng Kim Hin Kiong, Pek Tjoe Kian, menambahkan, semua patung dewa-dewi yang berada dalam kelenteng memang harus dilakukan ritual penyucian guna menyambut perayaan Tahun Baru Imlek.

“Sebelum ritual penyucian dilakukan, kami biasanya sembahyang dulu dengan membakar dupa serta berdoa kepada dewa-dewi supaya diberikan izin dikeluarkan dari tempatnya bersemayam. Ini agar memasuki tahun baru nanti, jiwa dan raga akan suci dari kesalahan yang membuat perjalanan hidup akan semakin cerah,” ucap Pek.

Tercatat ada sekitar tujuh patung dewa yang disucikan, mulai dari Dewi Kwan Im yang dipercaya sebagai penyebar kasih sayang, Dewa Mak Cho, Dewi Laut, Dewa Bumi, Dewa Rezeki, hingga beberapa yang lain.

Dengan setiap satu dewa atau dewi tersebut, terdapat dua patung pengawal, sehingga jumlah total ada 21 patung yang disucikan dalam ritual.

“Kalau menurut hitungan, tahun ini termasuk dalam tahun anjing. Kami berharap pada tahun anjing ini bisa lebih baik dari sebelumnya, terhindar dari konflik, dan yang tak kalah penting tentu saja tetap damai dalam Bhinneka Tunggal Ika,” kata dia.

Ditilik dari letak bangunan, keberadaan Kelenteng Kim Hin Kiong sudah mencerminkan keberagaman masyarakat yang ada di Gresik. Hal itu dikarenakan kelenteng yang didirikan pada 1 Agustus 1153 ini berada di tengah permukiman padat penduduk yang mayoritas memeluk agama Islam.

Meski berada di permukiman dengan mayoritas pemeluk agama Islam, tetapi warga dan pengunjung kelenteng bisa saling hidup rukun berdampingan. Terlebih lagi, 500 meter dari Kelenteng Kim Hin Kiong terdapat Masjid Jami Gresik, dan sekitar 100 meter di depan kelenteng juga berdiri Gereja Pantekosta GPdl Gresik.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/12/15263441/gaya-bersolek-kelenteng-kim-hin-kiong-sambut-tahun-baru-imlek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke