Salin Artikel

Menaker: Masih Banyak Perusahaan Anggap Enteng Fasilitas K3

Kondisi demikian membuat angka kecelakaan kerja di Indonesia masih terbilang tinggi.

“Ini tidak boleh lagi (dianggap enteng). Fasilitas K3 menjadi keharusan, sebagai investasi,” kata Hanif Dhakiri saat memimpin apel bulan K3 di PLTU Air Anyir Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (1/2/2018).

Hanif mengungkapkan, meskipun memperlihatkan tren penurunan, angka kecelakaan kerja masih mengkhawatirkan. Pada 2015, kecelakaan kerja menimpa lebih dari 110.000 orang.

Pada 2016 tercatat lebih dari 105.000 orang dan selama 2017 turun menjadi lebih dari 80.000 korban kecelakaan kerja. Korban sebagian besar meninggal dunia, cacat fisik, dan menderita luka-luka.

“Kesadaran K3 tidak hanya bagi pengusaha, tapi juga para pekerjanya. Ada manajemen dan peralatan memadai yang harus disediakan,” papar Hanif.

Menurut Hanif, standar keselamatan kerja sebuah perusahaan akan menjadi tolok ukur dalam transaksi internasional. Ada kesepakatan yang dibangun, tidak hanya memperhatikan kualitas produk, tetapi juga standar keselamatan para pekerjanya.

Terkait keselamatan kerja, petugas PLN di lapangan termasuk yang berisiko tinggi. Menaker Hanif menilai sejauh ini standar yang diterapkan sudah sesuai prosedur.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/01/14405831/menaker-masih-banyak-perusahaan-anggap-enteng-fasilitas-k3

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke