Salin Artikel

Trauma, Pengungsi Korban Gempa di Bogor Butuh Psikiater

Gempa tersebut menimbulkan guncangan yang terasa sampai kampung mereka. Akibatnya, sebanyak 90 kepala keluarga di Kampung Citalahab, Kabupaten Bogor, harus diungsikan karena rumah-rumah mereka rusak.

Anggota Tim Kesehatan Puskesmas Nanggung, Dodo Priambodo mengatakan, kebanyakan warga yang datang ke posko kesehatan masih trauma atas kejadian tersebut. Mereka membutuhkan psikiater untuk memulihkan kondisinya.

Selain itu, kata Dodo, terdapat satu korban meninggal dunia terkena jantung karena panik saat kejadian gempa melanda kampungnya.

"Ada juga korban luka beling," ungkap Dodo.

Dodo menyebut, warga pengungsi korban terdampak gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo itu juga sangat rentan terkena penyakit inspeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

Kondisi itu disebabkan karena lokasi kampung mereka berada di jalur kawasan gunung yang memiliki curah hujan tinggi. Terlebih, cuaca di sana juga sedang dilanda hujan meskipun dengan intensitas kecil.

"Kebanyakan batuk pilek karena cuaca," katanya.

Sambung dia, Dinas Kesehatan telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan untuk anak balita dan anak-anak yang berada di tenda pengungsian.

"Petugas kesehatan di sini ada sembilan orang ditambah petugas dari puskesmas setempat," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/25/07253321/trauma-pengungsi-korban-gempa-di-bogor-butuh-psikiater

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke