Salin Artikel

Dedi Mulyadi Kenalkan Sorabi Oncom kepada Jurnalis Asing

Kepada jurnalis ABC Australia, David Lipson (38), bupati Purwakarta tersebut memperlihatkan cara membuat kue sorabi oncom atau olahan fermentasi kedelai. Makanan itu biasanya selalu hadir tiap hari Jumat di lingkungan Pemkab Purwakarta dengan menghadirkan seorang pedagang sorabi bernama Halimah (44).

Jurnalis asal Negeri Kangguru tersebut langsung melahap sorabi yang dibuat oleh Dedi Mulyadi. Sorabi sendiri dibuat dengan bahan tepung beras dan diberi olahan oncom dengan cabai rawit yang sudah dihaluskan. Olahan itu dibakar dengan tungku tradisional kayu bakar memakai cetakan kecil dari tanah liat.

“Delicious, enak enak," kata David di hadapan Dedi.

David menuturkan, di negara asalnya, tidak terdapat makanan dengan komposisi yang sama dengan kue sorabi. Tapi dirinya mengaku lidahnya cocok dengan kuliner khas Indonesia.

“Di negara saya tidak ada makanan seperti ini. Saya baru mencicipinya sekarang. Rasa makanan ini sangat unik,” ujar dia.

Dedi Mulyadi secara spontan mengenalkan makanan sorabi setelah kedatangan tamu dari Inggris yang hendak mewawancarainya tentang kesuksesan pembangunan di Purwakarta. Dedi yang sedang duduk seusai lari pagi langsung mengajak tamu asingnya itu untuk makan sorabi.

"Sekalian promosi ke luar negeri ini. Tamu asing saya diajak makan sorabi," kata dia.

Sebelumnya, Dedi pun pernah membawa sate maranggi khas Purwakarta saat diminta menyampaikan gagasan tentang keluhuran budaya Indonesia khususnya budaya Sunda di forum PBB, Amerika Serikat. Sehingga, pengenalan sorabi ini pun sebagai upaya promosi ke luar negeri yang diliput langsung oleh tim dari media ABC Australia.

Menurut Dedi, hari ini sudah muncul beberapa varian kue sorabi mulai dari sorabi sosis, sorabi keju, sorabi pandan dan lainnya. Sayangnya, kata dia, tepung yang digunakan untuk pembuatannya bukan tepung beras melainkan tepung biasa.

“Iya banyak varian sorabi sekarang ini. Tapi sayang kebanyakan memakai tepung biasa, bukan tepung,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan upaya promosi melalui koleganya dari luar negeri tersebut, sebuah daerah bisa terkenal dengan penguatan identitas kuliner. Apalagi, makanan khas daerah, terutama di Jawa Barat, tidak pernah menggunakan bumbu penyedap rasa atau pewarna buatan.

“Makanan kita itu higienis dan mampu bersaing di dunia internasional. Karena itu, masyarakat kita harus percaya diri mempromosikan kuliner khas daerah,” pungkas Dedi.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/19/23141621/dedi-mulyadi-kenalkan-sorabi-oncom-kepada-jurnalis-asing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke