Salin Artikel

"Baju PDI-P yang Merah Sering Dikaitkan PKI, padahal Agama Kami Islam"

"Baju PDI-P yang merah seringkali dikaitkan dengan PKI, padahal agama kami dan akidah kami adalah Islam. Kami bukan PKI, kita harus lawan ini," kata Fahrudin seusai acara Sarasehan Kebangsaan dalam rangka hari ulang tahun ke-45 PDI-P, Minggu (14/1/2018).

Acara yang berlangsung di kantor DPC Perjuangan Demak tersebut dihadiri sekitar 300 kader PDI-P Demak dan sejumlah tamu undangan, di antaranya Bupati Demak M Natsir, Kepala Kesbangpolinmas Demak Agus Hermawan dan Ketua PC NU Demak KH Aminudin.

Memasuki tahun politik, kata Fahrudin, Indonesia dalam keadaan perang urat syaraf. Sebagai partai "wong cilik", PDI-P sering diserang isu PKI, terutama menjelang pemilu.

"Kami sudah bentuk satgas anti-SARA untuk mengatasi isu ini. Ndi wonge seng omong PKI, tak jotosane (mana orangnya yang bilang PKI, tak pukul)," tegas Mas Slamet, sapaan akrab Fahrudin Bisri Slamet.

Sebagai partai nasionalis yang berideologi Pancasila, PDI-P senantiasa menjadi garda terdepan dalam menjaga Pancasila.

PDI-P juga bersinergi dengan ormas Islam, terutama NU, karena menurut sejarah, antara PDI-P dan NU selalu berjuang untuk NKRI.

"Banyak kader kami yang juga pengurus NU dan Ansor. Kami berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu ini," imbau Slamet yang juga wakil ketua DPRD Demak.

Sementara itu, Bupati Demak M Natsir menyatakan bahwa ulang tahun PDI-P ini merupakan simbol perjuangan, sehingga bisa sebagai penyemangat masyarakat. Menurutnya, PDI-P selalu menjadi simbol perjuangan.

Kata Natsir, seluruh kader PDI-P telah terbukti kokoh dan sangat kuat dalam mempertahankan Pancasila dan NKRI.

"Semoga PDI-P selalu kokoh, meski diterpa banyak isu. Ini bisa menjadi contoh partai lain, agar kuat menghadapi ujian. Semoga PDI-P semakin dicintai masyarakat," kata Bupati Natsir.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/14/20475441/baju-pdi-p-yang-merah-sering-dikaitkan-pki-padahal-agama-kami-islam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke