Salin Artikel

Pantun dan Nyanyian Iringi Pendaftaran Ahyar-Mori ke KPU NTB

Pasangan ini diarak dari Taman Sangkareang Mataram oleh ratusan pendukungnya. Dengan mengenakan pakaian adat suku Sasak dan Sumbawa, para pendukung bernanyi. Mereka membawakan lagu-lagu pantun atau sesenggak hingga tiba di KPU NTB. 

“Pelisak bawen batu, dek kugitak dek kunyadu (benda di balik batu, tak ku lihat tak ku percaya” demikian yel yel dan sesenggak yang dinyanyikan sejumlah pendukung perempuan saat paslon ini mendaftar.

Di sela-sela pendaftaran, Ahyar terlihat menyapa pendukungnya melalui pagar kantor KPU. 

“Kami ini pendukung setia Ahyar-Mori, lagu-lagu ini untuk mereka, kami ibu-ibu berharap banyak agar bisa sejahtera, kalau dia gubernurnya,” kata Suniarti, pendukung Paslon Ahyar-Mori.

Pasangan Ahyar-Mori diusung 5 parpol, yakni Gerindra, PDI-P, PAN, PPP, PBB, Hanura, dan PKBI sebagai partai pendukung. Itu artinya 32 kursi atau 49,23 persen dukungan telah di tangan.

“Kami sudah dapat dukungan penuh dan tinggal menjalankan apa yang telah dipercayakan pada kami membangun NTB dan menuntaskan sejumlah persoalan di daerah ini termasuk masalah TKI dan kemiskinan,” kata Ahyar.

Ditanya apakah Ahyar sudah melobi partai Golkar atas pencalonananya dalam Pilkada 218 ini, Ahyar mengaku, sebagai kader telah melakukannya.

“Saya ini kader Golkar, tentu saja saya melakukan upaya melobi partai saya, dan kalau sekarang, ya seperti ini hasilnya” tutur dia.

Dalam pilkada serentak ini Golkar memberi dukungan pada paslon Suhaili-Amin yang mendaftar di hari pertama.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/10/17511691/pantun-dan-nyanyian-iringi-pendaftaran-ahyar-mori-ke-kpu-ntb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke