Salin Artikel

Gunung Agung Kembali Pancarkan Sinar Merah dari Kawah

"Tadi malam terlihat warna merah, sebenarnya siang hari juga ada tapi kalah dengan sinar matahari," ujar Kepala pos pengamatan Gunung Api Agung Dewa Mertayasa, Selasa (19/12/2017).

Menurutnya, cahaya merah ini bersumber dari pantulan magma di dalam kawah Gunung Agung. Hal ini menunjukkan magma bergerak sampai ke permukaan dan menimbulkan cahaya yang terlihat di atas kawah.

Dewa menjelaskan, kilatan cahaya merah ini disertai dengan gempa hembusan. Tiap kali terjadi hembusan menunjukkan adanya pergerakan magma ke permukaan disertai hembusan asap ke angkasa. Ketinggian asap mencapai rata-rata 2.000 meter di atas permukaan kawah.

"Saat cahaya merah terlihat diiringi gempa hembusan," kata Dewa.

Namun, hembusan dan pergerakan magma masih terjadi di dalam kawah. Belum meluber keluar kawah. Sejak akhir November lalu, aliran magma yang berubah menjadi lava terus bergerak mengisi kawah.

Gunung Agung sendiri terus berfluktuasi. Ditandai dengan terjadinya hembusan asap. "Saat ini lava belum meluber, hanya terjadi di sekitar kawah," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/19/16371521/gunung-agung-kembali-pancarkan-sinar-merah-dari-kawah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke