Salin Artikel

Masjid dan Pemakaman Raja-raja Gowa Tak Bebas Banjir

Kawasan makam keluarga raja-raja Gowa yang bersebelahan dengan mesjid tua Katangka ini sering terendam banjir karena tidak adanya saluran drainase.

Penyebabnya, pemerintah tidak membuatkan langsung saluran drainase ketika Jalan Syekh Yusuf dibetonisasi dan dibuat menjadi lebih tinggi.

Tak ayal, ketika hujan turun dua kawasan langsung digenangi air dengan ketinggian bervariasi mulai dari 30 cm hingga 50 cm.

Akibatnya, mesjid tua Katangka tidak bisa digunakan beribadah. Demikian pula taman pendidikan Al Quran yang berada di halaman mesjid, juga tergenang banjir dan aktifitas terpaksa diliburkan.

Menurut pengurus mesjid tua Katangka Hasan Abdullah yang ditemui, Minggu (17/12/2017), banjir selalu menggenangi mesjid dan kawasan pemakaman raja-raja Gowa jika musim penghujan tiba.

Masalah ini sudah sering dikeluhkan sejak beberapa tahun lalu, namun pihak Pemerintah Kabupaten Gowa maupun Provinsi Sulsel belum menanggapinya.

"Sudah bertahun-tahun ini mesjid tua Katangka peninggalan Syekh Yusuf dan kawasan pemakaman keluarga raja-raja Gowa terendam banjir. Sudah dilaporkan ke pemerintah Gowa dan Provinsi Sulsel, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Ini banjir terjadi, karena tidak ada saluran drainase," katanya.

Hasan berharap, pemerintah setempat peduli akan kondisi di kawasan situs sejarah dan cagar budaya ini.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/17/22130291/masjid-dan-pemakaman-raja-raja-gowa-tak-bebas-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke