Salin Artikel

Bayi Meninggal karena Ditolak Berobat di Puskesmas, Gubernur Ganjar Marah

Sebelumnya, sang ibu, Emtiti (32) membawa putrinya berobat ke Puskesmas Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Namun pengobatannya ditolak karena alasan kelengkapan administrasi.

Kabar ditolaknya pasien hingga meninggal dunia mengusik telinga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat apel pagi di halaman Pemprov Jateng, Ganjar menyinggung soal itu.

"Sudah, saya sudah minta bupati ke sana. Saya meminta jangan sampai ada menolak pasien," kata Ganjar di Semarang, Rabu (13/12/2017).

Ganjar meminta agar kejadian itu tidak terulang. Jangan sampai ada kasus serupa, puskesmas menolak pasien hingga meninggal.

Brebes sendiri, sambung Ganjar, mendapat penghargaan soal Hak Asasi Manusia (HAM) oleh Kementerian Hukum dan HAM. Namun bersamaan dengan itu, pelanggaran HAM justru terjadi di bidang kesehatan.

"Saya minta Dinas Kesehatan tolong dicek betul agar mereka berobat dengan cepat, administrasi dipermudah, mereka dilayani dengan prima," sambungnya.

Balita 7 bulan itu sebelum meninggal setelah menderita sakit sejak Jumat malam, (8/12/2017). Kala itu, balita itu mengalami gejala muntah dan berak (muntaber) secara terus-menerus.

Sebelum dibawa ke puskesmas, balita itu dibawa ke tukang urut. Namun oleh tukang urut disarankan berobat ke puskesmas.

Sabtu keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, ibu jalan kaki membawa anaknya ke puskesmas yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya. Namun di puskesmas, anaknya ditelantarkan.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/13/09221041/bayi-meninggal-karena-ditolak-berobat-di-puskesmas-gubernur-ganjar-marah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke