Salin Artikel

Ruang Kelas Jadi Tempat Pengungsian, Siswa SD di Wonogiri Ujian di Mushala dan Perpustakaan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, Siswanto mengatakan, ujian akhir semester gasal tingkat SD di Wonogiri akan berlangsung sampai Senin (11/12/2017). 

"Anak-anak sudah kita persiapkan walaupun dalam keadaan darurat untuk bisa mengikuti kegiatan UAS di mushala dan perpustakaan," kata Siswanto kepada Kompas.com di Wonogiri, Minggu (10/12/2017).

Siswanto menjelaskan, karena jumlah siswa yang cukup banyak maka ujian tersebut tidak bisa serentak dilaksanakan pada pagi hari. Ujian akhirnya dibagi menjadi dua gelombang, yakni pagi dan siang hari.

Pascabencana banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah desa dan kecamatan di Wonogiri, SDN 1 Dlepih dijadikan sebagai lokasi pengungsian bagi warga yang terkena dampak bencana tersebut.

Meski demikian, kata Siswanto, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa SDN 1 Dlepih tetap berjalan lancar. Ruangan yang digunakan sebagai KBM adalah mushala dan perpustakaan sekolah.

"Jadi, kebutuhan pendidikan anak ini tetap bisa kita berikan. Sehingga mereka masih bisa mengikuti KBM dengan baik," papar dia.

Siswanto menyebutkan, di Kecamatan Titomoyo siswa yang terkena dampak banjir dan tanah longsor ada 88 orang. Mereka tersebar di beberapa desa. Sementara jumlah total sekolah di Wonogiri yang terkena dampak bencana ini ada 11 sekolah, lima SMP dan enam SD.

"Jumlah keseluruhan siswa yang terkena dampak bencana di Wonogiri ada 250 orang. Mereka tetap mengikuti KBM dengan baik dan lancar," imbuh Siswanto.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/10/17253401/ruang-kelas-jadi-tempat-pengungsian-siswa-sd-di-wonogiri-ujian-di-mushala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke