Salin Artikel

Bupati Sukabumi: Penyebab Banjir Sudah Jelas, dari Daerah Hulu

''Penyebab bencana banjir itu sudah jelas dari daerah hulu,'' kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami kepada Kompas.com selesai menjadi pembicara pada Penguatan Kapasitas Satuan Tugas dan Relawan Penanggulangan Bencana dalam Penanganan Tanggap Darurat di Hotel Augusta, Sukabumi, Sabtu (2/12/2017).

Dia menuturkan untuk setiap daerah yang diterjang bencana banjir tentunya akan diketahui pasti daerah hulunya.

Dia pun memberikan beberapa contoh, seperti banjir di Cidolog dipastikan dari daerah hulunya yang berlokasi di Gunung Bentang, banjir di Kecamatan Kalibunder tentunya dari daerah Mataram, Lengkong.

''Kami bersama para pencinta lingkungan dan beberapa organisasi melaksanakan gerakan penghijauan di daerah hulu, namun di satu sisi, pemilik lahan tidak punya inisiatif. Sebenarnya sudah kami ingatkan, proses-proses perubahan fungsi lahan harus dicermati oleh mereka, karena dampaknya sangat merugikan,'' tutur dia.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan sepanjang 2017 ini bencana banjir akibat meluapnya sungai telah melanda belasan kecamatan, di antaranya Cidolog, Sagaranten, Kalibunder, Ciemas, Cibitung, Cisolok, Cikembar dan Cicurug.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Suherman menambahkan Pemkab Sukabumi telah menetapkan status siaga darurat banjir, longsor, dan pergerakan tanah.

Kebijakan bupati ini tertuang dalam SK Bupati Sukabumi Nomor 60/kep.819-BPBD/2017 tertanggal 1 Nopember 2017 yang berlaku sejak 1 Nopember 2017 hingga 31 Mei 2018 tahun depan.

''SK tersebut menunjukkan bahwa pada November Sukabumi sudah dalam kondisi siaga darurat banjir, longsor dan pergerakan tanah. Penetapan ini berdasarkan hasil rakor BPBD se Jawa Barat dan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Bandung pada tanggal 19 Oktober lalu,'' tambah Maman.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/03/19275901/bupati-sukabumi-penyebab-banjir-sudah-jelas-dari-daerah-hulu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke