Salin Artikel

Gelombang Tinggi, 5 Kapal Putuskan Balik Arah ke Pelabuhan Karimun

Seperti yang terjadi di Karimun, Rabu (29/11/2017) sore. Lima kapal yang tengah berlayar ke Kota Batam, memutuskan balik arah ke pelabuhan Domestik Karimun. Mereka tidak berani berlayar karena tingginya gelombang air laut yang mencapai tiga meter lebih. 

"Benar, kemarin ada lima kapal balik arah karena tidak berani melanjutkan pelayaran, mengingat tinggi gelombang cukup ekstrim," kata Renta, Kepala KSOP Tanjung Balai Karimun, Kamis (30/11/2017).

Renta mengaku, akibat kejadian kemarin, jadwal pelayaran Karimun-Batam hari ini juga dikurangi. Mengingat gelombang di perairan Kepri, khususnya bagian tengah, perairan Takong Hiu dan Selat Durian, mencapai tiga meter lebih pada sore ini.

"Jadwal diperpadat di pagi hari hingga siang hari, sore harinya ditutup. Kecuali situasi mendukung, baru diperbolehkan berlayar. Lagi pula sudah ada peringatannya dari BMKG, tapi kita juga melihat perkembangan untuk tiga hari ke depan ini," jelasnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi Forecaster Hang Nadim BMKG Kepri, Suratman mengatakan, buruknya cuaca di Karimun disebabkan awan Cumulonimbus, yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

"Awan Comulunimbus apabila terjadi di daratan bisa menyebabkan hujan deras secara tiba-tiba, angin kencang, puting beliung, kilat dan petir yang keras. Apabila terjadinya di laut, bisa menyebabkan hujan deras secara tiba-tiba, angin kencang, waterspout (puting beliung di laut), kilat, petir, serta gelombang tinggi," ucapnya.

"Bahkan dalam skala besar, bisa menimbulkan badai atau tornado, makanya di laut lebih berbahaya," tuturnya.

Hal serupa terjadi di perairan Anambas dan Natuna. Arus laut di sana cukup deras, disertai tingginya gelombang yang mencapai dua meter.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/30/17181051/gelombang-tinggi-5-kapal-putuskan-balik-arah-ke-pelabuhan-karimun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke